Mohon tunggu...
chidir amirullah
chidir amirullah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - blog karanganmangkak

belajar menulis sebagai jalan untuk mengawetkan inspirasi, yang siapa tahu ditemukan dan bermanfaat..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mensyukuri Tren Panggung "Bersholawat" di Gresik

29 Oktober 2023   02:11 Diperbarui: 29 Oktober 2023   05:13 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini, Sabtu 28 Oktober 2023, di Gresik, sependek pengetahuan saya, terdapat dua kegiatan sholawatan yang menurut saya pasti berlangsung sangat meriah. Pertama, di Lapangan Gembus Kecamatan Bungah. Kedua, di Banyuurip Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.

Tren sholawatan ini saya rasakan kehadirannya kian kerap digelar selepas negeri ini berhasil keluar dari jeratan pandemi yang pernah membatasi kerumunan orang. Dan, animo masyarakat sangat tinggi terhadap kegiatan "Bersholawat".

Sholawatan juga mendapatkan perhatian yang sangat masif dan teroganisir. Utamanya bagi kalangan remaja. Beberapa dari remaja ini melibatkan diri sebagai komunitas tertentu. Sebut saja Komunitas Syekher Mania.

Bukti keseriusan remaja ikutan bersholawat, salah satu bentuknya yaitu mereka akan datang meskipun menempuh rute yang cukup jauh. Persis, demi ikut bersholawat.

Bisa dipahami, beberapa dari mereka berangkat dari rumah sudah berimajinasi akan mengibas-ngibaskan bendera bergambar sosok yang sangat ia kagumi. Gambar habaib, kiai, sampai muassis Nahdlatul Ulama. Di arena sholawatan itu biasanya akan berkibar, sambil melantunkan sholawatan.

Dalam pikiran saya, hal ini tentu menjadi sisi yang sangat positif. Selain fenomena ini benar-benar menjadi ruang aktualisasi diri sekaligus hiburan para remaja dalam kosmologi positif.

Lebih-lebih di Kabupaten Gresik ini lekat dengan nama lain sebagai Kota Santri dan Kota Wali. Tentulah tren sholawatan ini harus disyukuri, bila perlu Pemerintah mendukung tren sholawat ini. Dijadwalkan secara bergiliran tiap OPD, tiap Kecamatan, misalnya.

Nah, suatu waktu saya mendengar sendiri bagaimana seorang teman yang juga antusias men-support anaknya yang tengah gandrung ikuti bersholawat ke sana kemari. Menurutnya, selagi main keluar rumah untuk mengikuti sholawatan ia pasti akan memberi dukungan, ia pasti memberikan uang jajan dan uang buat bayar parkir buat anaknya yang akan ikut sholawat bersama beberapa rekan sebayanya.

Lebih lanjut, tren sholawat di Gresik sepanjang yang saya amati ialah sarana hiburan yang paling positif---yang menandaskan bahwa para remaja ialah generasi penerus Gresik Kota Santri, Gresik Kota Wali.


Allahuma Shalli Ala Sayyidina Muhammad.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun