Tapi kan? MLM juga memiliki produk yang bermanfaat?
Oke, saya ambil satu contoh salah satu usaha semacam MLM milik sang Ustadz (hanya contoh mudah saja). Silahkan anda buka website-nya dan lihat berapa proporsi konten yang membahas tentang sistem dan jaringan, bandingkan dengan dengan proporsi konten yang membahas tentang keunggulan produk PPOB-nya. Jadi, mana yang diutamakan? Manfaat dari produk inovatif, atau perekrutan anggota?
Saya tidak akan membahas halal haram atau bagus tidaknya sistem MLM ini. Sekali lagi saya tegaskan, saya adalah orang IT, bukan orang ekonomi. Saya akan merasa lebih bangga dan puas jika saya bisa menghasilkan produk software yang bagus. Kemudian saat ada customer yang (membeli dan) memakai software tersebut serta dapat memanfaatkan produk tersebut dengan baik saya akan merasa sangat bahagia.
Lebih lanjut lagi, menurut saya kemandirian adalah saat kita berhasil membuat sebuah produk dan menghasilkan uang dari produk tersebut. Lebih bagus lagi kalau kita bisa memberi manfaat kepada orang di sekitar kita dengan mengajak mereka untuk ikut mengembangkan produk kita, atau minimal memasarkan produk kita. Kita yang merekrut mereka, dan kita yang memberikan gaji kepada mereka, kita yang menjadi kepanjangan tangan dari Tuhan untuk memberikan rejeki pada mereka. Bukan sebaliknya, kita yang merekrut mereka, tapi malah mereka yang memberikan uang kepada kita.
Saya lebih suka menjadi orang yang produktif menghasilkan software kreatif, bukan produktif merekrut anggota sebanyak-banyaknya untuk menggaji saya. That's why saya tidak suka MLM (dan sejenisnya), saya lebih suka kerja nyata dan menghasilkan produk nyata.
Sebagai penutup artikel, saya minta maaf jika ada yang tersinggung dengan tulisan saya ini. Tulisan ini 90% lahir karena kejengkelan setelah mengikuti presentasi MLM yang tidak saya inginkan, jadi kalau ada analisis yang mbulet dan kata-kata yang emosional mohon dimaafkan.
Terima kasih, semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H