Seharusnya langkah pihak terkait di desa tidak perlu mengeluarkan surat edaran, apalagi ditandatangani oleh kepala desa. Langkah-langkah yang menjaga perasaan bahagia dan kondisi nyaman-lah yang seharusnya menjadi fokus kegiatannya. Dimana dengan menjaga ketenangan, bahagia dan nyaman dalam menjalani kehidupan tentunya akan meningkatkan imunitas tubuh.
Selain tidak bijaksana keputusan mengeluarkan surat edaran merupakan langkah yang sia-sia dan terlihat sama dengan anak-anak taman kanak-kanak yang diiming-iming rekreasi. Keputusan dalam surat edaran itu tidak hanya menghasilkan tindakan yang merugikan masyarakat tapi juga membuka kedok-kedok yang tak terlihat dari pada pihak pemerintah desa.
***
Kini, (Kamis, 7 Mei 2020) di RSNU Tuban Perempuan hamil itu sudah melahirkan dan kondisinya baik-baik saja. Anak yang dilahirkan juga sehat, ibu yang melahirkan juga sehat. Kelahirannya pun berjalan normal dan keadaan keluarganya juga baik-baik saja.
Tentu saja kondisi yang baik-baik saja ini menjadi tamparan keras dan sekaligus pukulan up-percut bagi pihak yang mengeluarkan surat edaran tersebut. Selain memalukan juga memberikan predikat "kurang sekolah" bagi pihak terkait.
Sebagai pelajaran, tidak seharusnya sikap-sikap pihak terkait ini terulang hanya gara-gara informasi yang kurang tepat. Perlu ada tabayun, klarifikasi, dan penelusuran yang lebih dalam terhadap kasus yang dihadapi masyarakatnya.
Jangan ada lagi keputusan yang menghasilkan Generalized anxiety disorder yang dialami oleh masyarakat desa gara-gara corona yang kurang ada kenyataan yang sesungguhnya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H