Mohon tunggu...
Rizqi Ardiansyah
Rizqi Ardiansyah Mohon Tunggu... -

saya mahasiswa interior design yang terlalu banyak berbuat kesalahan..\r\nblog saya ;http://kaptengambar.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ladron

28 Juni 2015   17:23 Diperbarui: 28 Juni 2015   17:23 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

     Di beranda toko yang terselimuti bayangan awan di malam itu“Selamat malam pemirsa yang berbahagia.Kembali lagi bersama saya Dimitri Agudstinus alam acara Berita malam ini.Langsung saja untuk berita kriminal hari ini,Ladron kembali berulah dengan hilangnya kepala rusa emas seberat 15 kg dari kediaman pak walikota.Rumah yang dijaga oleh tiga orang penjaga  tersebut berhasil dimasukinya dengan sukses.Saksi mata mengatakan bahwa ia melihat orang berlari yang diduga Ladron tak jauh dari kediaman walikota,namun tak berapa lama pencuri itu sudah menghilang bagai kabut”Tiba-tiba sang pemilik toko mematikan televisinya dan menatap orang disebelahnya.

“Waduh bagimana bisa ya?”

“Dia pasti pakai ilmu hitam.Rumah yang paling aman saja bisa dimasukinya”Orang disebelahnya menjawab dengan antusias.

“Kita harus ektra berjaga-jaga ini,bulan ini adalah malam dimana yang tergelap dari bulan-bulan lain.Dia pasti beraksi lagi”ia menambahkan.

Sudah setahun ini kota dihantui dengan perampok profesional yang bernama Ladron.Orang bilang langkahnya sangat ringan sampai-sampai semut pun tidak bisa mendengarnya.Ia selalu merampok pada tengah malam dikala bulan menghilang.Karena saat itulah malam menjadi teramat gelap kehilangan penerangnya.Orang-orang mengenalnya Ladron karena memang dia satu-satunya pencuri yang tak pernah mencuri uang.Ia hanya mencuri benda-benda berharga yang tidak hanya bernilai tetapi juga memiliki kenangan yang dapat bercerita kepadanya melalui bahasa yang hanya diketahuinya.Bahasa yang mengandalkan isyarat-isyarat yang menjadikannya suatu tanda yang hanya bisa dibaca melalui mata yang menatap halus,tanpa menyertakan segala bentuk persepsi apapun.Menjadikan pikirannya berada pada titik nol dimana ia dapat membaca bahasa alam yang terkadang dapat menyadarkannya akan suatu hal.

Keahlian Ladron dalam mencuri bukan sekedar hembusan angin kosong belaka.Ia dilahirkan dalam sebuah kamar yang teramat ribut.Alunan terombon yang mengadu-ngadu.Rengekan singa laut dan tawa lumba-lumba semuanya bersahutan ramai sekali.Ia memang telah lama tinggal di sirkus Benzini.Hingga  dua puluh tahun lamanya ia dibesarkan di sirkus itu,keahliannya semakin tak diragukan lagi. Kemampuannya berjalan di atas tali,melompati ayunan yang amat tinggi dan melempar benda-benda menjadi modal awal untuk merangkap profesi baru sebagai pencuri.Memang benar penghasilan yang tidak tentu dan kebutuhannya akan hiburan dan kemewahan yang tidak terpenuhi.Juga dilecut oleh jiwa mudanya kala itu,membuatnya gusar akan penghasilannya yang pas-pasan.Tentu tidak dapat memenuhi semua impiannya.Dan pada suatu hari yang menjadi pilihannya.Menjadikan sebuah keputusan kecil yang berdampak besar pada kehidupan pria itu selanjutnya.Ladron keluar dari sirkus.Ia telah menjadi pengelana yang siap untuk mempelajari hal-hal baru demi meraih impiannya.Meskipun akhirnya ia terdampar di sebuah desa yang darisanalah ia belajar tentang profesi yang tak pernah terpikirkan olehnya.Menjadi pencuri.

Tidaklah kau mengira malam ini adalah malam dimana gelap semakin hitam.Bisa saja bayangan akan semua benda bersatu dengan sekitarnya.Seseorang dengan penutup mata bewarna hitam sedang memandang ke arah pintu yang ada di depannya.Sebuah rumah bangsawan bergaya baroque yang terkenal kaya raya itu tidak berpengaman penjaga seorangpun.Seketika ia berlari dengan langkah yang pelan,seperti kapas yang terbawa angin.Ia memanjat melalui pipa air di belakang rumah itu.Jendela masih terbuka,padahal sudah memasuki tengah malam.Ladron mengintip sejenak melalui jendela tersebut.Kemudian ia melihat seorang wanita muda cantik yang tertidur dengan wajah penuh kesedihan.Situasi yang aman telah ditangkapnya,pencuri itu akhirnya masuk ke dalam kamar sang bangsawan tanpa gangguan.Dasar wanita kaya raya,sudah memiliki rumah sebesar ini masih juga tidak bahagia,Ladron bergumam. Sedetik kemudian tangannya menutup mulutnya.Seakan mengingatkan kalau ia sedang bekerja.Kembali diliriknya muka wanita itu sejenak.Tak terbersitpun rasa ketertarikan dalam dirinya.Kemudian ia berjalan menuju ruangan lain untuk mencari barang berharga yang ada di rumah itu.

Sudah semua sisi dari rumah tersebut ia jelajahi.Dari beranda yang megah bercatkan warna-warna halus dengan banyak furnitur klasik yang mungkin harganya sama dengan satu buah sepeda motor baru.Beragam berlian,safir dan organ binatang langka telah masuk ke kantong hitam besarnya.Ternyata malam ini hasil jarahannya lumayan juga pikir Ladron.Tetapi ia tak menemukan penghuni lain selain wanita itu.Lantai satu,dua dan tiga.Benar-benar hanya dia seorang yang tinggal di istana ini.

Akhirnya sampai juga Ladron pada ruangan yang menjadi jantung bagi rumah tersebut.Sebuah ruang keluarga yang memang dikhususkan menjadi tempat berkumpulnya para penghuni di setiap rumah.Sebuah ruang  yang disanalah  keutuhan sebuah keluarga tercipta.Bagi orang yang dapat merasa,akan timbul sebuah rasa hangat yang mendekatkan antar anggota keluarga.Kehangatan itu membuat seakan waktu begitu cepat berlalu.Ladron berjalan menuju dinding yang penuh dengan berbagai benda.Mata yang amat tajam itu terus memperhatikan Deretan cerita kehidupan yang tersimpan dalam bingkai-bingkai foto pada ruangan itu.Terpampang di depannya foto seorang lelaki dengan istri dan satu orang anaknya yang tak lain adalah wanita yang baru dilihatnya.Ladron mendekati bingkai besar itu.Tangannya sejenak meraba permukaan kaca yang menjadi amat kusam dimakan debu.Sejenak Ladron menutup kedua matanya.Ia telah merasakan suatu emosi yang sangat tidak menyenangkan.Keluarga yang mencapai prestasi yang membanggakan tidak terlihat seperti keadaanya.Ladron kembali membuka matanya dan bergegas menuju lantai dua.Tidak lupa juga ia membawa kantongnya yang telah berat penuh berisi barang curiannya.Ternyata ia menjadi amat penasaran dengan wanita itu.Dan juga cerita tentang keluarga ini.

Kembali dilihatnya dengan seksama wanita  yang tidur dalam malam yang menjadi miliknya seutuhnya.Ia berjalan dengan hati-hati mendekati tempat tidur.Kamar yang sepertinya hanya diurus seorang diri oleh tangan seorang perempuan.Tiada tanda-tanda kehidupan seorang lelaki pada ruangan itu.Begitu rapih memang,karena sifat perempuan yang pada umumnya menyukai hal-hal yang amat tertata.Kini tubuh pencuri itu hanya berjarak dua kaki saja dari sang dewi yang tertidur itu.Bibir yang layu itu menandakan perempuan itu terlihat murung.Bahkan teramat murung.Entah kesedihan apa yang membuat kecantikannya terkubur oleh sendu.Mungkin prasangka ladron yang jelek membuat wajahnya semakin mendekati abu-abu.Tanpa sengaja tangannya menyentuh sebuah buku harian usang yang berada di atas meja kecil disamping ranjang.Digenggam sejenak olehnya buku itu.Lalu dibukanya perlahan.Mata yang tajam itu mengamati setiap bait kata yang tertulis dengan seksama.Tangannya membolak-balikan lembar demi lembar dengan hati-hati.Kertas itu berisikan sekumpulan tulisan.Lebih tepatnya adalah tulisan isi hati sang gadis.Lalu pencariannya berakhir pada kertas di akhir halaman.

Untuk siapa saja yang datang ke dalam mimpiku yang indah,

Aku tahu ini sangat tak mungkin terjadi.Namun aku percaya karena setiap pagi hari,matahari yang selalu datang,juga adalah hal yang sama.Ia juga sesuatu yang tidak mungkin adanya.Jika matahari tidak pernah ada.Mungkinkah manusia akan berfikir tentangnya.Jadi mulai sekarang hal-hal yang kurasa tidak mungkin hanya karena pemahamanku belum kuat adanya.Menjadi mungkin untuk hari ini dan selamanya.Semoga kau menyimak ceritaku ini tidak hanya dengan mata,tapi gunakanlah perasaanmu itu.Dua puluh tahun lebih aku hidup dalam kapal yang tidak tahu kemana arah tujuannya.Ia bahkan menghiraukan ajakan ombak yang memberikan jalur yang tepat  dengan keikhlasannya.Kapal ini hanya ingin membaca jalur yang di tunjukan oleh suara-suara yang memanggil-manggil menjanjikan adanya daratan.Akhirnya tersesat sekarang ini dalam samudera yang misterius.Maafkan aku karena kata-kataku penuh dengan metafora yang mungkin tidak bermakna.Sesungguhnya apabila kuceritakan dengan bahasa yang biasa,sudah cukup membuat hati ini ingat lagi akan belenggunya.Aku tidak mau lagi bekerja di jalur yang salah.Tanpa cinta dan bahagia.Aku ingin hidupku menjadi berlipat maknanya.Karena aku cinta.Aku mencintai apa yang aku kerjakan semuanya.Walaupun sebenarnya aku telah terlambat.Akan kuanggap keterlambatan itu sebagai terang yang membawaku untuk mengejar semua yang telah kutinggalkan.

Ladron menatap wajah gadis itu beberapa menit.Ia terpejam dalam sekumpulan kalimat yang penuh berisi pembenaran yang selama ini ia cari.Ladron menyadari bahwa pekerjaannya saat ini memang banyak menghasilkan uang baginya bahkan dengannya ia bisa mencapai impiannya yang amat tinggi.Namun pekerjaan ini ternyata tidak begitu membuatnya bahagia.Begitu banyak perasaan bersalah yang dialaminya.Sehingga kebahagiaanya menjadi tidak selaras dengan kekayaannya.Ladron termenung sejenak di malam ini,malam yang ada ketika bulan telah menghilang.Mungkin matanya akan menjadi kaca paling mengkilat malam itu apabila ia membuka kelopak matanya.Namun Ladron hanya terpejam dan memejam.Lalu matanya mulai basah dengan air mata yang jatuh perlahan.Sunguh ia tidak ingin membuka matanya saat itu.Ia takut kalau ketahuan telah menangis.Walaupun tidak ada orang lain yang melihatnya.Ia malu terhadap debu yang selalu mengamati,juga kepada angin yang selalu dekat dengannya ketika ia benafas.Kemudian ia membelai sebentar rambut yang lurus itu.Walau kita belum pernah bertemu sebelumnya.Aku yakin bahwa semua ini memang jalan yang diberikan tuhan untukku pada malam ini.Malam yang teramat gelap.Yang tadinya kupikir sebagai malam keberuntunganku untuk mendapatkan hasil curian yang berlipat-lipat.Kini seakan berubah menjadi pagi yang menjadi baru kembali seperti dulu dimana aku dilahirkan di sirkus benzini.Ladron berbicara dengan teramat pelan dan hati-hati.

Sepertinya gadis itu membuat Ladron mengurungkan niatnya untuk mencuri malam itu dan selamanya.Setelah selesai mengembalikan barang-barang yang sudah dijarahnya pada tempat semula.Ladron kembali ke jendela.Mulutnya berucap pelan tanpa dikomando oleh otak sadarnya.Sepertinya benar memang manusia tidak pernah bisa mengerti tentang kebahagiaan.Manusia selalu berusaha mencarinya dengan usaha apapun.Walaupun itu bertentangan dengan hatinya.Hati sebagai petunjuk untuk mengerti akan tanda atau bahasa dunia yang tidak dimengerti oleh kepala ini,tidak pernah sekalipun dibiarkan berucap.Ia menjadi bisu bahkan terpenjara oleh jeruji yang amat keras.Sejenak ia kembali menoleh kepada gadis itu untuk terakhir kalinya.Kedua matanya seketika berbinar karena melihat wajah gadis yang kini tersenyum.Kemudian Ladron meloncat dengan gemulai menapaki rumput taman yang lembut.Dan akhirnya menghilang dalam gelap.Sungguh mudah sekali baginya meloncat keluar masuk rumah orang dengan perlahan.Sesampainya di jalan yang menyambutnya dengan sepi.Hanya ada semilir angin yang hanya sempat menerbangkan selembar koran bekas di sudut jalan itu.Ia akhirnya berlari kegirangan menembus kabut yang dingin.Untuk esok pagi ia bisa terbangun seperti pagi yang ia miliki dahulu.Seperti saat masih menjadi anggota kelab sirkus sebelumnya.Pagi yang menjadi waktunya untuk bersibuk ria membuat sarapan.Dua potong roti bakar dengan selai starwberry yang bercampur juga akan harapan tentang impiannya.Yang selalu membuatnya senyum-senyum sendiri karena terlalu mendramatisasi saat memakannya.

 

 

 

Grogol,28 juni 2015

 

           

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun