Mohon tunggu...
Rizqi Ardiansyah
Rizqi Ardiansyah Mohon Tunggu... -

saya mahasiswa interior design yang terlalu banyak berbuat kesalahan..\r\nblog saya ;http://kaptengambar.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Ladron

28 Juni 2015   17:23 Diperbarui: 28 Juni 2015   17:23 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tahu ini sangat tak mungkin terjadi.Namun aku percaya karena setiap pagi hari,matahari yang selalu datang,juga adalah hal yang sama.Ia juga sesuatu yang tidak mungkin adanya.Jika matahari tidak pernah ada.Mungkinkah manusia akan berfikir tentangnya.Jadi mulai sekarang hal-hal yang kurasa tidak mungkin hanya karena pemahamanku belum kuat adanya.Menjadi mungkin untuk hari ini dan selamanya.Semoga kau menyimak ceritaku ini tidak hanya dengan mata,tapi gunakanlah perasaanmu itu.Dua puluh tahun lebih aku hidup dalam kapal yang tidak tahu kemana arah tujuannya.Ia bahkan menghiraukan ajakan ombak yang memberikan jalur yang tepat  dengan keikhlasannya.Kapal ini hanya ingin membaca jalur yang di tunjukan oleh suara-suara yang memanggil-manggil menjanjikan adanya daratan.Akhirnya tersesat sekarang ini dalam samudera yang misterius.Maafkan aku karena kata-kataku penuh dengan metafora yang mungkin tidak bermakna.Sesungguhnya apabila kuceritakan dengan bahasa yang biasa,sudah cukup membuat hati ini ingat lagi akan belenggunya.Aku tidak mau lagi bekerja di jalur yang salah.Tanpa cinta dan bahagia.Aku ingin hidupku menjadi berlipat maknanya.Karena aku cinta.Aku mencintai apa yang aku kerjakan semuanya.Walaupun sebenarnya aku telah terlambat.Akan kuanggap keterlambatan itu sebagai terang yang membawaku untuk mengejar semua yang telah kutinggalkan.

Ladron menatap wajah gadis itu beberapa menit.Ia terpejam dalam sekumpulan kalimat yang penuh berisi pembenaran yang selama ini ia cari.Ladron menyadari bahwa pekerjaannya saat ini memang banyak menghasilkan uang baginya bahkan dengannya ia bisa mencapai impiannya yang amat tinggi.Namun pekerjaan ini ternyata tidak begitu membuatnya bahagia.Begitu banyak perasaan bersalah yang dialaminya.Sehingga kebahagiaanya menjadi tidak selaras dengan kekayaannya.Ladron termenung sejenak di malam ini,malam yang ada ketika bulan telah menghilang.Mungkin matanya akan menjadi kaca paling mengkilat malam itu apabila ia membuka kelopak matanya.Namun Ladron hanya terpejam dan memejam.Lalu matanya mulai basah dengan air mata yang jatuh perlahan.Sunguh ia tidak ingin membuka matanya saat itu.Ia takut kalau ketahuan telah menangis.Walaupun tidak ada orang lain yang melihatnya.Ia malu terhadap debu yang selalu mengamati,juga kepada angin yang selalu dekat dengannya ketika ia benafas.Kemudian ia membelai sebentar rambut yang lurus itu.Walau kita belum pernah bertemu sebelumnya.Aku yakin bahwa semua ini memang jalan yang diberikan tuhan untukku pada malam ini.Malam yang teramat gelap.Yang tadinya kupikir sebagai malam keberuntunganku untuk mendapatkan hasil curian yang berlipat-lipat.Kini seakan berubah menjadi pagi yang menjadi baru kembali seperti dulu dimana aku dilahirkan di sirkus benzini.Ladron berbicara dengan teramat pelan dan hati-hati.

Sepertinya gadis itu membuat Ladron mengurungkan niatnya untuk mencuri malam itu dan selamanya.Setelah selesai mengembalikan barang-barang yang sudah dijarahnya pada tempat semula.Ladron kembali ke jendela.Mulutnya berucap pelan tanpa dikomando oleh otak sadarnya.Sepertinya benar memang manusia tidak pernah bisa mengerti tentang kebahagiaan.Manusia selalu berusaha mencarinya dengan usaha apapun.Walaupun itu bertentangan dengan hatinya.Hati sebagai petunjuk untuk mengerti akan tanda atau bahasa dunia yang tidak dimengerti oleh kepala ini,tidak pernah sekalipun dibiarkan berucap.Ia menjadi bisu bahkan terpenjara oleh jeruji yang amat keras.Sejenak ia kembali menoleh kepada gadis itu untuk terakhir kalinya.Kedua matanya seketika berbinar karena melihat wajah gadis yang kini tersenyum.Kemudian Ladron meloncat dengan gemulai menapaki rumput taman yang lembut.Dan akhirnya menghilang dalam gelap.Sungguh mudah sekali baginya meloncat keluar masuk rumah orang dengan perlahan.Sesampainya di jalan yang menyambutnya dengan sepi.Hanya ada semilir angin yang hanya sempat menerbangkan selembar koran bekas di sudut jalan itu.Ia akhirnya berlari kegirangan menembus kabut yang dingin.Untuk esok pagi ia bisa terbangun seperti pagi yang ia miliki dahulu.Seperti saat masih menjadi anggota kelab sirkus sebelumnya.Pagi yang menjadi waktunya untuk bersibuk ria membuat sarapan.Dua potong roti bakar dengan selai starwberry yang bercampur juga akan harapan tentang impiannya.Yang selalu membuatnya senyum-senyum sendiri karena terlalu mendramatisasi saat memakannya.

 

 

 

Grogol,28 juni 2015

 

           

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun