Mohon tunggu...
Mayor Nur
Mayor Nur Mohon Tunggu... -

berusaha menjadi perwira tentara Tuhan yg baik

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ga Adil (Hormat Kami untuk SAR GAB)

23 Mei 2012   08:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:56 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini masyarakat umum selalu mencibir dan menyorot setiap kali ada aparat militer atau anggota POLRI masuk pemberitaan. Ketika mereka berjasa sering kali pihak media dan pemirsanya seakan2 menutup mata dan hati.

Hanya dibawah 12 jam setelah pesawat naas menabrak gunung salak, sepasukan TNI sudah berada di lokasi. Mereka bersama warga setempat sudah mulai meretas jalan yang kemudian disusul oleh personil Basarnas, Mapala UI dan Wanadri. Lokasi setempat juga diamankan oleh personil POLRI Polda Jabar dan anggota2 ormas. Seperti yang terlihat dilayar televisi,lokasi merupakan puncak gunung sementara para korban jatuh berada 500m dibawah jurang. Jarak, cuaca, logistik, mistis dsb mewarnai TKP tp tidak menyurutkan para putra bangsa kita bergabung bersama mencari dan berusaha menyelamatkan para korban.

Pesawat Sukhoi merupakan kebanggan Rusia sehingga hanya 30menit setelah dinyatakan hilang dari radar statiun televisi RUSSIAN TODAY (RT) yang berupakan stasiun televisi kaliber Internasional sudah menyiarkan berita tersebut. Nama "Indonesia", "Bogor', "Salak Mountain" tiba2 popular kembali krn berita dari Stasiun RT tersebut diadaptasi oleh stasiun2 televisi Internasional lain.

Sungguh membanggakan dalam sanubari saya sebagai putra Republik melihat kordinasi yg luar biasa solid,taktis, terjadwal dengan dukungan penuh semua unsur sehingga tim SAR GABUNGAN ini dapat tepuk tangan dari bangsa asing karena perannya yg setara dengan tim SAR  bangsa maju.

Lalu bagaimana dengan masyarakat lain? Baru kali ini di berita manapun saya tidak membaca keluhan, dari masyarakat umum, keluarga korban, bahkan dari kesebelasan komentator (org2 yg bisanya komentar padahal bangun dari bangkunya saja ga sanggup krn kebanyakan makan haram). Semua (walau dalam hati) mengakui bhw baru dalam bencana kali ini, Indonesia sudah punya suatu tim SAR Gabungan yg on time, on track, on schedule..

Tapi apakah media nasional sudah memberikan porsi pujian yang sepantasnya? Pujian yang bisa di amini oleh seluruh putra putri Republik bhw kita BISA. Menggugah nurani anak bangsa bahwa: Nanti bukan hanya BISA MENYELAMATKAN, tp bisa deteksi dini segala ancaman bencana bahkan ancaman apa pun.

Ketika seorang oknum tentara stress mengacungkan senjata kepada seorang sipil, media dan masyarakat tidak mau tau kronologisnya. Langsung tersebar luas dgn satu kata: SALAH! Dan di cacimaki lah seluruh anggota militer. Ketika puluhan anggota komando pasukan khusus tidur sampai bergelantungan demi mencari puluhan org sipil yang sedang celaka di gunung dan jurang hutan yg ganas, media asing yang bertepuk tangan. Media kita? Kita sendiri?

GA ADIL

Setiap unsur organisasi pasti ada OKNUM. Tp setiap organisasi pasti ada TELADAN.

Mari kita adil: jago menghujat, hrs bisa memuji

Saya angkat topi jika saya memakai topi saat ini

Saya mengangkat 4 jempol saya jika saya punya 4 jempol di tangan

Saya mengangkat tangan menghormat kepada anda para anggota tim SAR GABUNGAN

Saya dan keluarga krn anda telah menemukan dan membawa pulang sisa2 jasad keluarga kami agar tenang dimakamkan secara muslim di peristirahatannya terakhir..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun