Mohon tunggu...
Marcomm D 2012 Telkom University
Marcomm D 2012 Telkom University Mohon Tunggu... -

Belajar memahami fenomena yang ada dari sudut pandang Ilmu Komunikasi. Mahasiswa tingkat akhir Marketing Communication di Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University, Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kontroversi Iklan Twitter @Indosatmania “Bekasi”

4 Desember 2015   06:41 Diperbarui: 4 Desember 2015   08:03 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sumber : http://www.teknojurnal.com/ , diakses pada 9 November 2015 pukul 22.27)

Iklan adalah salah satu dari beberapa marketing communication tools. Iklan adalah sebuah pesan untuk menyampaikan tujuan yang dapat mempersuasi konsumen untuk membeli atau mengenal suatu produk barang maupun jasa. Iklan dapat disampaikan dalam beberapa bentuk media, ada yang berupa iklan cetak, radio, televisi, dan yang belakangan ini sedang marak dikembangkan dan digunakan adalah iklan pada media internet atau lebih spesifiknya iklan yang disampaikan melalui media sosial. Menurut penulis, media sosial merupakan suatu hal yang sekarang tidak dapat ditinggalkan. Dapat dikatakan media sosial sekarang sudah menjadi trend, terlebih media sosial sekarang sudah menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, kualitas penyajian iklan pun juga kian semakin kreatif. Dengan berkembangnya media baru, para pelaku pengiklan atau pihak perusahaan juga lebih memfokuskan beriklan pada media sosial seperti di Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya. Hal ini mungkin dapat dilihat dari survey yang dilakukan oleh Nielsen. Survey ini ditujukan pada pengguna internet dikawasan Asia Tenggara.

 [caption caption="(Sumber : http://www.teknojurnal.com/ , diakses pada 9 November 2015 pukul 22.27)"][/caption]

(Sumber : http://www.teknojurnal.com/ , diakses pada 9 November 2015 pukul 22.27)

Hasil dari survey sebelumnya menunjukan hampir 73% pengguna Internet di Asia Tenggara “agak” dan “sangat” terpengaruh dengan iklan-iklan online yang ada di situs media sosial. Angka ini merupakan yang tertinggi di dunia. Menurut 74% responden di Asia Tenggara yang disurvey oleh Nielsen, iklan yang diberikan ke responden berbasis pembelian barang sebelumnya atau website yang pernah dikunjungi sebelumnya oleh responden sangat disukai. Menurut mereka model iklan seperti ini mempermudah gaya hidup mereka. Ini jauh lebih tinggi dibanding rata-rata global yang hanya 58% menyukai model iklan ini dan Filipina (83) serta Vietnam (82%) adalah yang paling banyak menyukai iklan model ini.

Di media sosial seperti Facebook, Twitter, dan lainnya, 69% konsumen di Asia Tenggara telah mem-“follow” atau me-“like” akun sebuah perusahaan atau merek, jauh lebih tinggi daripada rata-rata global yang hanya 52%. Dari statistik di atas bisa dilihat tingginyapengaruh iklan online di negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Secara keseluruhan Indonesia menempati urutan ke-4 negara di Asia Tenggara dengan jumlah konsumen yang agak dan sangat terpengaruh oleh iklan online.

Pada artikel ini penulis ingin membahas kasus yang sempat mencuat ke publik dunia maya pada Januari 2015 silam. Iklan tersebut berbentuk iklan cetak e-poster yang sempat disebarkan oleh admin akun @IndosatMania di meda sosial Twitter pada 23 Desember 2014. Iklan tersebut menurut penulis mungkin sengaja dibuat sebenarnya hanya sebagai guyonan, karena pada saat itu kota Bekasi sering dijadikan “meme” di media sosial karena beberapa hal seperti kota yang jauh seperti diluar bumi, kota yang paling dekat matahari karena sangat panas, dan lainnya. Sekilas hal ini nampak seperti guyonan biasa, akan tetapi hal ini memuat geram beberapa pihak seperti masyarakat Kota Bekasi, tokoh adat, serta Walikota Bekasi Rahmat Efendi. iklan ini menurut mereka telah mencemarkan nama Kota Bekasi. Tidak lama kemudian yakni pada tanggal 5 Januari 2015, tweet tersebut dihapus atau ditarik kembali oleh admin dari akun tersebut.

[caption caption="(Sumber: www.rmol.co , diakses pada 25 November 2015 pukul 20:01 WIB)"]

[/caption][caption caption="(Sumber : http://www.teknojurnal.com/ , diakses pada 9 November 2015 pukul 22.27)"][/caption]     (Sumber: www.rmol.co , diakses pada 25 November 2015 pukul 20:01 WIB)

Menanggapi kemarahan beberapa elemen masyarakat Kota Bekasi , pada tanggal 9 Januari 2015 pihak manajemen dari PT.Indosat pun segera beraksi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Pertama, pihak manajemen melakukan klarifikasi dan konferensi di depan publik media untuk meminta maaf dan menjelaskan bahwa tweet tersebut telah dihapus. Selanjutnya divisi Public Relations dan Corporate Communication melakukan agenda silaturahmi antara pihak manajemen Indosat dengan tokoh adat serta walikota Bekasi.

Aksi ini mendapat sambutan dan tanggapan yang baik dari media dan publik karena pihak manajemen Indosat bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan bagian kreatif iklannya. Puncaknya pada tanggal 15 Januari 2015, para petinggi Indosat Akan Sowan menemui Walikota Bekasi. Selain Toni Darusman, Fuad Fachroeddin, dan Soejanto Prasetya, Direktur & CEO PT Indosat Tbk Alexander Rusli akan hadir sekaligus memimpin langsung permohonan maaf tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun