Mohon tunggu...
Rocky sableng
Rocky sableng Mohon Tunggu... profesional -

lahir di kursi tahun '85. seorang yang bodoh dan sableng serta edan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hentikan Politik Pencitraan dan Bekerjalah!!!

20 Agustus 2012   11:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:31 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya saya malas mengomentari kinerja Pemerintahan kita.

terlalu tuli telinga dan mati rasa hati para pejabat pemerintah kita.

Tapi keadaan sudah teramat memuakkan!!!

manipulasi data ekonomi, pembangunan,dll hanya untuk sebuah citra.

menjaga citra tidak akan membawa kita kemana-mana, apalagi melangkah maju!!!catat itu.

mungkin ada seribu satu penyangkalan MANIPULASI DATA&KEBOHONGAN,

tapi saya sudah muak dengan silat lidah pemangku negeri ini.

sudah sedemikian tulikah mereka hingga peringatan cendekia, rohaniawan serta rakyatnya diabaikan?

sudah sedemikian rusakkah mereka, hingga tidak pernah mengurus rakyat negeri ini?

Ya, benar itulah yang dilakukan pemangku negeri ini. hingga membuat rakyatnya frustasi.

data kemiskinan, angka pertumbuhan ekonomi dimanipulasi sedemikian rupa, fasilitas pelayanan publik tak diurus,

rakyat dipaksa berjuang sendiri di tengah himpitan pasar bebas, keadilan berpihak pada uang, kebutuhan mendasar rakyat, yaitu pangan TIDAK DIURUS.

saya tidak perlu memaparkan betapa data yg disodorkan pemerintah membohongi kenyataan sehari-hari yang kita lihat!

jika mengikuti berita harian kompas beberapa bulan terakhir ini;

kita tahu secara fakta dan nyata De-industrialisasi sedang terjadi, ledakan penduduk&krisis pangan mengancam,

meningkatnya konflik kekerasan akibat SARA, penegakan hukum di titik nadir, ekonomi berada di zaman kolonial yg bertumpu pada ekspor bahan mentah&ketergantungan impor membuat kita menjadi negeri konsumen!

Korupsi, politik dinasti serta transaksional membuat demokrasi kita semu!

Saya tidak menakuti hanya kenyataan menunjukkan, jika pemangku negeri inii tidak mengubah etos prilaku pencitraan menjadi etos kerja keras, disiplin, hemat dan tekun, serta menunjukkan keteladanan pemimpin untuk menjadikan negara ini kuat agar bisa mensejahterakan rakyatnya. jangan salahkan rakyat, bila mengambil kembali amanat yang dititipkan kepada pemerintah dengan revolusi.

Seperti kata Deng Xiaoping, salah satu peletak fondasi china modern;

"Lebih bagus jika orang lebih banyak bekerja ketimbang berbicara, carilah kebenaran berdasarkan fakta"

"Kesuksesan ada di alam tindakan bukan hanya ucapan apalagi mimpi siang bolong"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun