cair
air mengalir
kau bukan lagi melati yang mewangikan ranjang pengantin
bukan pula kembang kanthil penghias keris pengantin
cair
surya bergulir
bungaku, jangan layu dan beku
kerna waktu berlalu
cair
angin semilir
usah kau menjelma pohon sawo tua nan wingit
yang menjadi istana para dedemit
cair
bumi terukir
biarkan deret angka memburu
jadilah engkau "sekar tunjung biru”
(minggu kliwon/ 2/12/12)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!