Mohon tunggu...
Kanzuwita Fitri
Kanzuwita Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Genggamlah dunia dengan ilmu🌻

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rasakan yang Pahit Menjadi Manis

1 Juni 2020   19:18 Diperbarui: 1 Juni 2020   19:16 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah seorang musafir bertemu dengan seekor beruang. Tidak ada cara untuk menyelamatkan diri kecuali hanya mundur dan mundur, sampai dia berada di tepi tebing yang curam. Dia berhenti melangkah, karena takut terjatuh ke dalam jurang. Sedangkan beruang itu terus mendekatinya. Tidak ada pilihan lain untuk menyelamatkan diri kecuali memanjat pohon kecil yang ada di tepi jurang. Di bawah tebing, nampak seekor harimau mengaum kelaparan menanti mangsanya. Musafir itu berada pada dua pilihan yang sulit. Mati di terkam beruang atau mati di cabik-cabik marimau.

Keadaan menjadi semakin sulit ketika ada kawanan tupai datang melompat ke pohon kecil tempat musafir itu menyelamatkan diri. Dia berfikir jika tupai-tupai itu tidak pergi, pohon kecil itu bisa tumbang karena tidak mampu menahan beban berat untuk waktu yang lama. Maka si musafir berusaha untuk mengusir tupai-tupai itu. Namun usahanya tidak berhasil. Kemudian terlintas dalam pandangannya sesuatu berbentuk bulat merah warnanya. Ternyata warna merah-merah yang erada di bagian atas pohon kecil tersebut adalah buah murbei yang tampak segar. Kemudian mmusafir itu memetik satu buah murbai dan memakannya. Si musafir itu belum pernah meerasakan buah murbai semanis dan sesegar itu dalam hidupnya.

Demikian kisah musafir yang berada dalam piliha sulit. Di balik manisnya hidup ini, kematian pasti akan datang menghampiri. Bagaimanapun kesulitan yang dihadapi, musafir itu tidak menyerah begitu saja terbawa suasana sedih dan cemas yang berkepanjangan. Musafir itu mampu mengubah saat sulit menjadi hal menyenangkan yang belum pernah ia rasakan sebelmnya. Dia mampu mengubah rasa pahit menjadi manis. Dalam hidup ini selalu ada beruang yang mengincar kita dari atas dan ada harimau yang menunggu kita di bawah. Tetapi kita tidak boleh takut untuk menjulurkan tangan demi menggapai sesuatu yang manis yang ada di hadapan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun