Di bawah langit yang syahdu
Pada deburan ombak dan sepoi angin laut
Aku merangkai kata cinta diantara putihnya pasir
Lalu, kusembunyikan dibawah sebongkah batu
Berharap suatu saat bisa mengejanya di depan mu
Namun, belum sempat ku lakukan
Kau sudah ucap kata perpisahan
Aku hanya bisa terpaku
Saat kau memilih untuk meninggalkan ku
Teganya kau goreskan luka
Saat siang sedang berbahagia
Kau paksa air mata..
Untuk keluar dari persembunyiannya
Padahal..
Selama ini telinga ku yang jadi wadah tuangan cerita mu
Bahu ku yang selalu jadi sandaran mu
Dan jenaka ku yang selalu jadi tawa mu
Tapi... ah sudahlah...
Ku anggap kepergian mu
Sebagai pelajaran berharga untuk ku
Semoga kau temukan bahagia disana
Bersamanya lalui dunia berdua
Aku terima akan sepi yang datang menghampiri
Walau sejujurnya ada sakit yang ku tutupi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H