Mohon tunggu...
Kanzen Pria Munaya
Kanzen Pria Munaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis dan Musik Produser

cape jadi orang ganteng

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kata yang Hilang

11 April 2021   12:00 Diperbarui: 11 April 2021   13:01 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: p4.wallpaperbetter.com/

Di bawah langit yang syahdu
Pada deburan ombak dan sepoi angin laut
Aku merangkai kata cinta diantara putihnya pasir
Lalu, kusembunyikan dibawah sebongkah batu
Berharap suatu saat bisa mengejanya di depan mu

Namun, belum sempat ku lakukan
Kau sudah ucap kata perpisahan

Aku hanya bisa terpaku
Saat kau memilih untuk meninggalkan ku

Teganya kau goreskan luka
Saat siang sedang berbahagia
Kau paksa air mata..
Untuk keluar dari persembunyiannya

Padahal..
Selama ini telinga ku yang jadi wadah tuangan cerita mu
Bahu ku yang selalu jadi sandaran mu
Dan jenaka ku yang selalu jadi tawa mu

Tapi... ah sudahlah...
Ku anggap kepergian mu
Sebagai pelajaran berharga untuk ku

Semoga kau temukan bahagia disana
Bersamanya lalui dunia berdua

Aku terima akan sepi yang datang menghampiri
Walau sejujurnya ada sakit yang ku tutupi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun