Mohon tunggu...
Kanya T R
Kanya T R Mohon Tunggu... Lainnya - A lifetime learner

A lifetime learner

Selanjutnya

Tutup

Money

Tas Seminar Batik: Bentuk Inovasi Baru dari Seni Kerajinan Nusantara

14 Juni 2021   09:47 Diperbarui: 16 Juni 2021   14:51 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Tas Seminar Batik (http://konveksitasindonesia.com)

Berasal dari Bahasa Jawa ambhatik, kata amba yang memiliki pemaknaan lebar, luas, kain; dan kata titik yang berarti titik atau matik kemudian berkembang menjadi istilah batik. 

Batik memiliki pengertian berupa menghubungkan antar satu titik menjadi sebuah gambar tertentu dituangkan pada kain yang luas atau lebar. Umumnya batik dikenal sebagai salah satu hasil kerajinan nusantara yang memiliki nilai seni tinggi.

Tidak hanya di Pulau Jawa, berbagai daerah di Indonesia memiliki corak batik yang mewakili daerahnya masing-masing tentunya hal ini sebagai wujud tradisi dari identitas tiap-tiap daerah. Terdapat 14 macam corak batik dari 26 daerah yang memproduksi kain batik berada di Indonesia. Namun masyarakat cenderung mengenal produksi batik yang berasal dari Kota Solo, Yogyakarta, atau Pekalongan. 

Adanya globalisasi menjadikan perkembangan batik lebih beragam. Yang mulanya pembuatan batik dibuat secara tradisional dengan menggunakan teknik tulisan tangan dikenal sebagai batik tulis. Teknik pembuatannya cukup rumit dan memakan waktu yang lama, harganya pun relatif mahal. Adapun saat ini hadir proses pembuatan batik yang lebih efisien, harga terjangkau, namun tetap memiliki kualitas yang bagus dan baik, dikenal sebagai batik cap.

Banyak ditemui kain batik  baik berupa kain batik tulis maupun cap diproduksi sebagai busana dalam berbagai bentuk seperti kebaya, kemeja, gamis, daster, atau blangkon. Namun sebagai salah satu bentuk diferensiasi produk, produksi kain batik mulai berinovasi menjadi beragam bentuk seperti dompet, sandal, bahkan  sebagai tas. Tas batik merupakan salah satu produk yang paling banyak diminati, terutama dikalangan Wanita.

Dengan beragam ide kreatif yang ada, kain batik dapat diubah menjadi suatu produk dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Tak jarang penggunaan kain batik sebagai bahan dasar untuk produksi tas sering dipadukan dengan berbagai bahan lain salah satunya bahan kulit.  Konsumen peminat tas batik tidak hanya pada masyarakat lokal saja, melainkan banyak warga negara asing yang turut menunjukkan ketertarikannya terhadap hasil kerajinan nusantara satu ini.

Dan saat ini tidak jarang produksi tas batik mulai dijadikan sebagai bingkisan di acara-acara seminar. Selain bentuk dan modelnya yang unik hal ini juga merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya Indonesia. Nah sejumlah pabrik tas di Indonesia menyediakan ragam model pilihan tas seminar batik dan tentunya dengan harga yang bervariasi.

Adanya inovasi serta kreatifitas untuk menghindari punahnya kain batik meskipun perkembangan zaman semakin modern menjadikan tas seminar berbahan kain batik ini cukup diminati oleh masyarakat. Tidak perlu ragu lagi dalam menentukan tas seminar, tas seminar batik bisa dijadikan salah satu alternatif  loh! Terlebih tidak hanya turis lokal saja yang memiliki ketertarikan dalam penggunaan produk kain tradisional satu ini. Turis mancanegara pun juga menyukainya.

Jadi semisal anda menyelenggarakan seminar berskala nasional ataupun internasional penggunaan tas seminar batik bisa dijadikan salah satu referensi untuk souvenir seminar. Apabila anda tertarik ingin membuat tas seminar berbahan kain batik dengan jumlah banyak tentunya dengan kualitas yang bagus silahkan kunjungi http://konveksitasindonesia.com untuk informasi lebih lanjut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun