Jurnal Refleksi modul 1.4
Jurnal refleksi merupakan elemen kunci pada pengembangan keprofesian, karena dapat mendorong guru untuk menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis dengan mengaitkan antara teori dan praktik. Manfaat menuliskan jurnal secara rutin adalah memberi ruang kepada kita untuk merenungi apakah praktik yang dijalankan sudah sesuai atau tidak, sehingga kita dapat memikirkan Langkah-langkah berikutnya untuk meningkatkan kualitas praktik yang kita lakukan.
Dalam penulisan Jurnal refleksi ini, saya menggunakan model 4F yang di kembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Yaitu facts/peristiwa merupakan pengalaman yang saya peroleh selama dan setelah mempelajari modul. Feelings/perasaan adalah apa yang saya rasakan setelah mempelajari modul. Finding/pembelajaran merupakan hal baru yang saya dapatkan selama mempelajari modul. Dan yang terakhir adalah future/penerapan, apa yang akan saya lakukan kedepannya atau aksi nyata apa yang bisa saya lakukan setelah belajar dari peristiwa ini.
1. Facts/kejadian.Â
Sama dengan modul-modul sebelumnya, dimodul 1.4 ini membahas tentang budaya positif. Dimana proses pembelajaran adalah mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, demonstrasi kontekstual, elaborasi pemahaman, koneksi antar materi, dan juga aksi nyata.Â
Dalam modul ini saya mempelajari tentang budaya positif yang dibagi kedalam beberapa materi yaitu disiplin positif dan nilai-nilai kebajikan universal, teori motivasi, hukuman, dan penghargaan, keyakinan kelas, kebutuhan dasar manusia, lima posisi control, dan segitiga restitusi
2. Feelings/perasaan
Selama saya mempelajari modul 1.4 ini saya merasa bahwa ternyata banyak sekali kekurangan saya selama ini. Saya merasa berdyukur, melalui program guru penggerak ini saya mendapatkan wawasan yang selama ini tidak saya dapatkan dari program lainnya. Khususnya di modul 1.4 ini. Saya mendapatkan pembelajaran bagaimana menempatkan diri guru sebagai posisi control yang terbaik untuk anak didik. Bagaimana metode/Langkah-langkah yang seharusnya dilakukan seorang guru Ketika menghadapi permasalahan murid. Serta bagaimana seorang guru dapat menumbuhkan sikap restitusi yang terimplementasi dalam disiplin diri pada murid.
3. Findings/pembelajaran
Pada dasarnya budaya positif ini sudah diterapkan di sekolah saya. Namun, setelah mempelajari modul 1.4 ini ternyata masih banyak hal yang masih perlu saya perbaiki terkait Langkah dan strateginya.
Salah satu contohnya adalah tentang penghargaan, selama ini saya beranggapan bahwa penghargaan yang saya praktekkan akan mampu menuntun murid untuk termotivasi dan terbiasa disiplin, tapi ternyata penghargaan itu memiliki dampak yang sama dengan hukuman. Sama-sama akan menggiring anak pada identitas gagal, penghargaan hanya akan efektif untuk jangka pendek.
4. Future/penerapan
Kaitan CGP dengan Budaya Positif adalah Sebagai CGP yang diharapkan nantinya mampu menggerakkan rekan guru, komunitas dan lingkungan dalam membuat perubahan pendidikan, maka CGP harus memulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekatnya, yaitu sekolah tempat CGP mengajar. CGP harus bisa menjadi pelopor penumbuhan maupun penguatan budaya positif di lingkungan tempat mengajarnya
Perubahan yang ingin saya lakukan segera dalam menumbuhkan Budaya Positif di sekolah adalah menempatkan diri pada posisi kontrol sebagai manajer, mengajak murid-murid untuk membentuk keyakinan kelas sebagai landasan mereka dalam berperilaku, menyelesaikan segala permasalahan melalui pendekatan restitusi dengan langkahnya segitiga restitusi.
Selanjutnya, saya ingin menerapkan apa yang saya dapatkan setelah mempelajari modul ini nantinya di lingkungan sekolah maupun komunitas MGMP saya. Dimulai dengan mensosialisasikan hal-hal terkait budaya positif disekolah. Bagaimana berkolaborasi dengan semua pihak untuk mewujudkan hal itu. Dan mengajak teman-teman guru untuk tetap komitmen dan konsisten dalam upaya menumbuhkan budaya positif di lingkungan sekolah ini.
Saya sadari tidaklah mudah untuk membuat perubahan ini, namun dengan keyakinan diri serta dukungan lingkungan, saya yakin secara bertahap proses penumbuhan budaya positif akan semakin baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H