Perang dagang ada disaat satu negara memberikan suatu restriksi terhadap barang impor dari negara lain, restriksi tersebut dapat berupa pembatasan kuota impor, penetapan standar barang yang diimpor, dan adanya tarif impor.Â
Negara yang menetapkan restriksi biasanya akan berasumsi bahwa restriksi tersebut akan meningkatkan pertumbuhan lapangan kerja lokal karena berkurangnya kompetisi dari produk impor, tetapi restriksi dalam perang dagang lebih banyak berpengaruh negatif pada pasar tenaga kerja.Â
Perang dagang dapat berpengaruh negatif pada bidang ketenagakerjaan, karena dengan adanya adanya suatu restriksi, maka bahan baku impor yang dibutuhkan dalam memproduksi suatu barang jadi akan berkurang jumlahnya dan harganya naik akibat restriksi yang ada membuat biaya produksi naik.Â
Hal tersebut akan mempengaruhi kurva Short-Run Aggregate supply (SRAS) yang bergerak ke kiri akibat harga naik. Titik ekuilibrium yang baru akan membentuk deflationary gap.Â
Dampaknya adalah P atau price level meningkat, sementara Y atau PDB riil menurun atau terjadinya stagflation, sehingga tingkat pengangguran akan tinggi.Â
Berbagai studi juga dilakukan, seperti yang dilakukan oleh Bekkers and Schroeter (2020) yang menunjukkan bahwa perang dagang berdampak pada penurunan PDB global sebanyak 0,1% lewat peningkatan tarif langsung.Â
Dampak Terhadap Pekerja Blue CollarÂ
Bidang pekerjaan yang paling awal terkena dampak perang dagang adalah bidang pekerjaan blue collar, karena bidang pekerjaan blue collar terkait langsung dengan produksi suatu barang yang suplai bahan bakunya terganggu akibat adanya perang dagang.Â
Akibat turunnya suplai bahan baku, maka perusahaan akan mengurangi biaya produksi lewat pengurangan biaya tenaga kerja langsung.Â
Contohnya pada saat perang dagang AS-China, ketika presiden AS pada saat itu, Donald Trump, mengenakan kenaikan tarif impor bagi produk dari China, hal tersebut membuat naiknya pengangguran struktural pada pekerja blue collar di AS. Hal tersebut disebutkan oleh CEO dari Information Technology Industry Council (ITI), Dean Garfield (2018).