Conclusion
Runtuhnya rantai nilai global memiliki implikasi yang luas dan kompleks bagi perekonomian Indonesia. Tantangan-tantangan seperti kerentanan sektor ekspor, dampaknya terhadap industri dalam negeri, ancaman terhadap iklim investasi, dan inflasi tidak dapat diabaikan. Namun, dengan kebijakan yang tepat dan langkah-langkah proaktif, Indonesia dapat mengatasi tantangan- tantangan ini dan bahkan memanfaatkannya sebagai peluang untuk memperkuat kemandirian ekonomi, mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Diversifikasi ekonomi, penguatan industri dalam negeri, dan peningkatan daya saing produk lokal akan menjadi kunci untuk membangun fondasi yang kokoh bagi masa depan Indonesia.
Runtuhnya rantai nilai global telah mengekspos kerentanan Indonesia yang berasal dari ketergantungan pada perdagangan internasional dan integrasi ke dalam jaringan produksi yang kompleks. Gangguan ini telah bergaung di sektor-sektor ekspor utama, industri dalam negeri, iklim investasi, dan daya beli secara keseluruhan, sehingga menimbulkan tantangan yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Namun, di tengah-tengah tantangan tersebut, terdapat peluang bagi Indonesia untuk memperkuat ekonomi domestik dan mengurangi ketergantungan pada impor. Dengan berinvestasi secara strategis di sektor-sektor utama, meningkatkan daya saing produk dalam negeri, dan membina lingkungan bisnis yang kondusif, Indonesia dapat memanfaatkan gangguan-gangguan ini untuk mencapai ketahanan ekonomi yang lebih besar dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Jalan ke depan membutuhkan pendekatan proaktif, dengan fokus pada diversifikasi, inovasi, dan pengembangan keterampilan, untuk menavigasi kompleksitas lanskap global yang terus berubah dan membangun fondasi yang lebih kuat untuk masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H