Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Menguak Industri Keruk-Jual: Kekayaan Alam untuk Kemakmuran Siapa?

10 Mei 2024   18:37 Diperbarui: 10 Mei 2024   18:37 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Figur 2: Kurva Eksternalitas Negatif. Sumber: Mankiw, 2015

Martawardaya, B., Rakatama, A., Yuartha Junifta, D., Ayu Maharani, D., Mustasya, T., Saleh Suhada, A., & Maryana, E. (2021). Keluar dari Ekonomi Ekstraktif, Menuju Hijau dan inklusif. Greenpeace Indonesia & INDEF. https://www.greenpeace.org/static/planet4-indonesia-stateless/2021/03/7c5d3aed-keluar-dari-ekonomi-ekstraktif-menuju-hijau-dan-inklusif.pdf

Mankiw, N. G. (2015). Principles of economics. Nelson Education.

Martin, J. P. (2017). Continuity or Disruption? Changing Elites and the Emergence of Cronyism after the Great Recession – the Case of Hungary. Corvinus Journal of Sociology and Social Policy, 8(3), 255–281. https://doi.org/10.14267/cjssp.2017.3s.11

Redjo, S. (2022, July 22). Perjalanan panjang masyarakat Sangihe melawan tambang. GreenpeaceIndonesia. https://www.greenpeace.org/indonesia/cerita/46358/perjalanan-panjang-masyarakat-sangihe-melawan-tambang/

The Economist. (2016, May 5). Comparing crony capitalism around the world. The Economist. https://www.economist.com/graphic-detail/2016/05/05/comparing-crony-capitalism-around-the-world

Warburton, E. (2024). Private power and public Office: The rise of business politicians in Indonesia. Critical Asian Studies, 1–23. https://doi.org/10.1080/14672715.2024.2334069

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun