Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Realita Durjana di Balik Tembok Abu

29 September 2023   20:03 Diperbarui: 29 September 2023   20:14 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Urgensi Solusi (Fragmented) Community

Tak jarang kita jumpai kerabat kita yang tinggal dalam gelembung gated community. Hal ini sekaligus menandakan bahwa fenomena ini sebenarnya melekat pada kita. Meskipun demikian, fenomena ini masih jarang diberbincangkan di tengah masyarakat. Padahal fenomena gated community ini merupakan cerminan dari kegagalan pemerintah dalam merancang urban planning yang inklusif. Adanya gated community telah menyingkap segregasi sosial yang kian besar antara lapisan masyarakat kelas menengah dan kelas bawah. 

Tidak hanya itu, gated community telah menjadi pemicu gentrifikasi. Hal ini kemudian akan berimplikasikan pada tingginya harga lahan dan properti yang kian melambung. Tentunya, fenomena ini akan membatasi kesempatan bagi masyarakat kelas bawah untuk memenuhi kebutuhan papannya.

Urgensi dari permasalahan ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Merefleksikan fenomena ini yang berakar dari pemerintah, maka solusi dari isu ini haruslah menitikberatkan pada peran pemerintah. Kebijakan pemerintah yang terdahulu begitu permisif bagi para pengembang lahan perlu dikaji dan diregulasi kembali. Selain itu, lahan yang masih tersisa dapat menjadi kesempatan baru untuk melakukan urban planning yang bersifat inklusif. Hal ini meliputi urban planning yang mengutamakan konektivitas. Dengan demikian, apabila peran pemerintah tetaplah nihil, maka kesenjangan akan semakin tak terelakkan.

Teresa Tiara Puspita | Ilmu Ekonomi 2022 | Staff Divisi Kajian Kanopi FEB UI 2023/2024

Referensi

Bento, A., Lowe, S., Knapp, G.-T. & Chakraborty, A., 2009. Housing Market Effects of Inclusionary Zoning. Cityscape, 11(2), pp. 7--26.

Caesar, Daniel. "Jakarta Gated City. Gated Communities and The Deepening... | by Daniel Caesar Pratama." Medium, 2 January 2022, https://medium.com/@danielcaesarpratama/jakarta-gated-city-3cf982bacc3. Accessed 29 September 2023.

Chiu-Shee, C., Ryan, B. D. & Vale, L. J., 2021. Ending Gated Communities: The Rationales for Resistance in China. Housing Studies, Volume 10.

Herlambang, S. et al., 2018. Jakarta's Great Land Transformation: Hybrid Neoliberalisation and Informality. Urban Studies Journal, 56(4), pp. 627--648.

Kan, Har Ye, et al. "Redesigning China's superblock neighbourhoods: policies, opportunities and challenges." Journal of Urban Design, vol. 22, no. 6, 2017, pp. 757-777. https://econpapers.repec.org/scripts/redir.pf?u=https%3A%2F%2Fdoi.org%2F10.1080%252F13574809.2017.1337493;h=repec:taf:cjudxx:v:22:y:2017:i:6:p:757-777.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun