Jika kita melihat teori ekonomi, agreggat production function:Â
 Y = AF(L,K,H,N)
AtauÂ
GDP = Teknologi*F(Labour,Capital,HumanCapital,Natural Resources)
Dari fungsi agregat produksi terlihat bahwasanya, GDP merupakan fungsi output yang dipengaruhi  oleh tingkat labour, pyhsical capital, human capital dan natural resources dengan tingkat teknologi  sebagai katalis. Berdasarkan fungsi tersebut, yang terjadi pada Nauru di tahun 1990-an setiap tahunnya  adalah penurunan dari kuantitas sumber daya alam dan penurunan kualitas pada Human Capital Nauru.
Berandai-andai, jika Nauru dapat meningkatkan Human Capital-nya selama 2 dekade kejayaannya, maka kemerosotan ekonomi setidaknya tidak akan sefatal apa yang dialami sekarang bahkan dapat dihindari. Dengan adanya peningkatan Human Capital, produksi dari sektor ekstraktif dapat dilakukan dengan lebih efisien serta Nauru dapat melakukan eksplorasi di sektor produksi lainnya.Â
Demikianlah tragedi yang dialami Nauru, negara dengan cadangan alam yang melimpah namun gagal  dalam mengelolanya. Sebagai penutup, terdapat kutipan kalimat yang dapat terus mengingatkan kita pada kisah Nauru. Nauru is a story of power, exploitation, and greed and the selling  of the future for short term gain (McDaniel and Gowdy, 2000, p. 10)
Oleh: Raihan Andhika Dwi Wicaksono, Ilmu Ekonomi 2022Â
Referensi:Â
Connell, J. (2006). Nauru: The first failed Pacific State? The Round Table, 95(383), 47--63. https://doi.org/10.1080/00358530500379205Â