Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Ibu Kota Dipindahkan, Akankah Kesejahteraan Berpindah?

16 Agustus 2019   18:06 Diperbarui: 17 Agustus 2019   03:15 1978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB)  Syafruddin, setidaknya satu juta personil aparatur sipil negara (ASN) juga harus ikut berpindah ke Ibu Kota baru kelak. Dengan bertambahnya penduduk, total pendapatan atau pengeluaran mereka yang terkalkulasi ke dalam PDRB meningkat.

Pertambahan PDRB ini menghasilkan pertambahan PDRB per kapita, sebab jumlah penduduk hanya meningkat satu juta, tetapi peningkatan pendapatan atau pengeluaran pasti lebih dari satu juta rupiah. Perkiraan ini dibuat dengan asumsi yang berpindah hanya ASN saja, belum ditambah dengan keluarga mereka dan warga baru yang mungkin ikut berpindah untuk mencoba peruntungan.

Pertambahan penduduk berarti kebutuhan akan berbagai barang dan jasa di Ibu Kota baru juga meningkat. Kenaikan ini membawa dapat membawa hembusan napas kehidupan bagi perekonomian daerah-daerah penyangganya. 

Sebagai contoh, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pemprov Kalsel Nurul Fajar menyatakan bahwa Kalsel sudah bersiap untuk menopang kebutuhan beras, tenaga kerja, serta sektor-sektor lainnya. 

Selanjutnya, pemindahan Ibu Kota juga melibatkan pembangunan berbagai jenis infrastruktur. Penambahan infrastruktur ini akan mempermudah akses masyarakat ke sarana dan prasarana yang dibutuhkan, terkhusus di dalam sektor pendidikan dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Lalu, adanya infrastruktur yang lebih canggih akan berujung kepada bertambahnya investor yang tertarik untuk menanamkan modal mereka karena sentimen terhadap iklim berbisnis di Ibu Kota baru maupun daerah sekitarnya akan menjadi lebih positif. 

Contohnya, fenomena 'harga naik setiap Senin' kini juga telah melanda Kalimantan meskipun lokasi Ibu Kota yang spesifik belum kunjung diumumkan. 

Sisi Lain Kesejahteraan

Setiap hal mempunyai sisi baik dan buruk, begitu pula kebijakan pemindahan Ibu Kota ini. Meskipun, Pulau Kalimantan secara virtual aman dari gempa, ada bencana lain yang mengintai  yakni kebakaran hutan. 

Banyaknya titik panas yang terdapat di pulau ini berakibat pada berkurangnya keragaman hayati, bertambahnya emisi karbon, dan kerugian akibat deforestasi. Ketiga dampak negatif ini dapat diperburuk ketika nanti pemerintah harus membabat lahan hijau demi mengakomodasi pembangunan. 

Selanjutnya, penting untuk diketahui bahwa kota ini disebut tidak akan menjadi kota metropolitan seperti Jakarta dan didesain untuk menampung 1,5 juta orang saja. Jadi, kelebihan populasi di Pulau Jawa dan berbagai masalah yang mengikutinya tidak akan bisa diselesaikan hanya oleh kebijakan pemindahan Ibu Kota ini sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun