Mohon tunggu...
Kanopi FEBUI
Kanopi FEBUI Mohon Tunggu... Jurnalis - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

Kanopi FEBUI adalah organisasi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian, dan mengambil topik pada permasalahan ekonomi dan sosial di Indonesia secara makro. Selain itu, Kanopi FEBUI juga memiliki fungsi sebagai himpunan mahasiswa untuk mahasiswa program studi S1 Ilmu Ekonomi dimana seluruh mahasiswa ilmu ekonomi merupakan anggota Kanopi FEBUI.

Selanjutnya

Tutup

Money

Megaproject in Africa: Blessing or A Curse

5 Desember 2017   18:45 Diperbarui: 5 Desember 2017   18:57 1254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Imbas dari hal tersebut ialah, Sri Lanka tidak mendapatkan keuntungan dari pembangunan bandara tersebut. Lebih parah lagi, saat ini Sri Lanka telah menjual bandara serta pelabuhan yang dibangun dari utang tersebut kepada China karena memiliki kemampuan dalam membayar utang. Hal tersebut diperparah dengan salah perhitungan dalam pembangunan bandara yang lokasinya terlalu jauh. Sehingga, Pembangunan gagal mendatangkan wisatawan dan devisa seperti tujuan awal 

Perkara serupa juga dialami oleh Angola yang mengalami fenomena zombies city. Pinjaman yang didapat dari China berupa pembangunan kota  dengan timbal balik sumber daya alam seperti minyak, mengalami kegagalan. Tercatat untuk membeli apartermen di Angola masyarakat harus membayar hingga US$100-120 ribu. Hal tersebut berbanding terbalik dengan penduduk di Anggola yang hanya  memiliki pendapatan perkapita sebesar US$3000 per tahun. Imbasnya  adalah terjadinya ketidaksanggupan ekonomi yang mengakibatkan kota tersebut menjadi kota zombie.

Pertanyaanya sekarang apakah Kenya serta Mozambik menjadi sasaran selanjutnya? Dengan ekonomi yang saat ini cenderung tidak stabil dan didukung oleh ketergantungan yang dapat dilihat dari peningkatan impor dari China hingga 3 kali lipat. apakah Kenya dan Mozambik akan menjadi Angola yang gagal membangun atau bahkan menjadi Sri Lanka yang harus menjual negaranya sendiri akibat pinjaman mudah dan proyek yang besar? Atau mungkinkah kedua negara tersebut menjadi negara yang sukses membangun infrastrukturnya dan menjadi negara yang lebih baik?

Berhasil atau tidaknya pembangunan mega infrastruktur tersebut tergantung kepada pemerintah dalam mengunakan anggaran pinjaman tersebut. Jika dana tersebut dapat dialokasikan dengan baik dan dipergunakan secara bijak akan mencipatakan economic boost yang bisa mendorong kenaikan penghasilan ekonomi bagi negara tersebut. Namun, perlu ada langkah lebih lanjut seperti pembangunan industri di kedua negara sebagai pengalokasian dari megaproyek. Sebab, kemampuan mengangkut yang lebih besar dan cepat serta kemampuan listrik yang baik akan mendorong ekonomi secara baik dan pembangunan yang merata.

Oleh Akbar Muhammad -- Trainee Kajian Kanopi FEB UI 2017

Reference

http://edition.cnn.com/2017/05/31/africa/kenya-nairobi-railway/index.html

http://edition.cnn.com/2016/05/15/africa/kenya-railway-east-africa/index.html

https://www.brookings.edu/opinions/chinas-aid-to-africa-monster-or-messiah/

IMF (2015) 'Republic of Mozambique: Fifth Review under the Policy Support Instrument and Request for Standby Credit Facility -- Debt Sustainability Analysis,' IMF: Washington DC

http://documents.worldbank.org/curated/en/698961467989521291/pdf/105088-BRI-ADD-SERIES-P156495-Mozambique-Economic-Update-March-2016-EN.pdf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun