Mohon tunggu...
Kanka Adji
Kanka Adji Mohon Tunggu... -

hidup ini menakjubkan!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak Lantar

8 Oktober 2012   13:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:04 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seorang anak lantar

Yang lahir dari ketidakberdayaan

Dari sebuah cinta

Yang tak lama berkembang

Ayah ibunya berpisah

Dalam kesengsaraan

Dari dekapan seorang nenek

Yang tua dan renta

Anak ini dibesarkan

Dan juga tidak dalam ekonomi besar

Seorang anak lantar

Yang tumbuh penuh ketidakjelasan

Tak ada ibu untuk mengeluh

Tak ada ayah untuk berpegang

Kini dia tengah berlari

Berlari demi bisa mencumbu mimpi

Demi bisa mengecap manisnya cinta

Hal yang cukup asing bagi dia sebelumnya

Kala tengah menemukan cinta

Berlayar dalam bahagia

Dan terhanyut oleh buah cinta

Kini dia harus menghadap Sang Cinta

Yang penuh cinta

Mengukir jalan hidupnya

Iya, mati muda dia barusan

Menambah deretan teman senasibnya

Sang anak lantar

“RIP Gun”07/10/12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun