Seorang anak lantar
Yang lahir dari ketidakberdayaan
Dari sebuah cinta
Yang tak lama berkembang
Ayah ibunya berpisah
Dalam kesengsaraan
Dari dekapan seorang nenek
Yang tua dan renta
Anak ini dibesarkan
Dan juga tidak dalam ekonomi besar
Seorang anak lantar
Yang tumbuh penuh ketidakjelasan
Tak ada ibu untuk mengeluh
Tak ada ayah untuk berpegang
Kini dia tengah berlari
Berlari demi bisa mencumbu mimpi
Demi bisa mengecap manisnya cinta
Hal yang cukup asing bagi dia sebelumnya
Kala tengah menemukan cinta
Berlayar dalam bahagia
Dan terhanyut oleh buah cinta
Kini dia harus menghadap Sang Cinta
Yang penuh cinta
Mengukir jalan hidupnya
Iya, mati muda dia barusan
Menambah deretan teman senasibnya
Sang anak lantar
“RIP Gun”07/10/12
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H