Mohon tunggu...
Kasman Lion On The Table
Kasman Lion On The Table Mohon Tunggu... -

So Good, So Nice, Excited... \r\nMaklum lahirnya pada Minggu Pahing 21 Jumadil Akhir 1401 H\r\n\r\nTapi kalau terkesan kasar maklum aja yaa, karena saya alak Medan.\r\n\r\nAktivitas: Camp Conseling Goverment High School, \r\nSedang menempuh pendidikan di Ilmu Komunikasi di Sumatera Utara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jokowi 'Tidak Besarkan' PDIP, Mengapa?

16 Januari 2014   08:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:47 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_306303" align="alignnone" width="300" caption="Olah Foto Shop"][/caption] Terkadang  menjadi pertanyaan, mengapa Jokowi dengan kekuatan pasukan (baca: pendukung, relawan dan simpatisan) yang dimiliki baik di dunia nyata apalagi di dunia maya cenderung hanya membesarkan Jokowi dan mengabaikan untuk membesarkan PDIP sebagai parpol pengusung yang membesarkannya? Banyak analisa dan dugaan yang bisa kita tarik dari realita yang kita temukan ini. Antara lain:

  1. Ada ketakutan bahwa kubu Jokowi akan dikhianati oleh kubu Bani Soekarno dalam hal ini Megawati, Cs. Dalam politik kita mengenal, tidak ada musuh  dan teman abadi politik, yang ada hanyalah kepentingan abdi.
  2. Dengan membesarkan PDIP dalam sekian banyak tag nya tentu hanya akan memperbesar posisi tawar politik Megawati Cs sebagai 'pemilik' kendaraan partai. Tidak ada jaminan dari Megawati Cs bahwa PDIP akan memberikan dukungan penuh dalam pencapresan Jokowi karena dukungan dana dan mesin pergerakan yang akan dikeluarkan. Apapun ceritanya Bani Soekarno tetap ingin mempertahankan status quo dalam mendominasi kekuatan partai.
  3. Dengan hanya membesarkan dirinya sendiri, Jokowi memiliki posisi tawar yang tinggi, baik di PDIP maupun di eksternal partai. Peluang Jokowi untuk tukar perahu masih terbuka lebar melalui parpol-parpol menengah hasil pemilu 2014 yang bersikap oportunis dan ingin mengembalikan 'modal' atau bahkan cari keuntungan dari ambisi Jokowi dan kroni-kroninya.

Poin ke-3 ini sepertinya merupakan hal terbesar, masuk akal, dan langkah paling aman untuk dilakukan oleh kubu Jokowi yang tentunya memiliki kekuatan finansial dan pasukan yang sampai saat ini belum terukur banyak pihak baik kekekuatan realnya maupun jumlahnya. Jokowi tentunya masih terus wait and see, menunggu sambil terus menjalankan pion-pion pasukannya, sambil terus melihat peluang dari perahu mana yang akan membawa dirinya dalam pertarungan pilpres 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun