Seminari yang bahasa Latin-nya Seminarium diambil dari kata "Semen" yang berarti benih, dan kata "Ium" yang berarti sebuah tempat, maka harafiahnya "Seminarium" berarti tempat pembenihan. Seminari Menengah St. Petrus Canisius sudah berdiri sejak tahun 1912, dan dikembangkan ileh para imam Jesuit.Â
Di Seminari Mertoyudan ini kita menempuh pembelajaran dengan waktu 4 tahun, dan setiap tahunnya memiliki fokus yang berbeda beda. Tahun pertama yaitu Medan Pratama memilki fokus yaitu Medan Introductio. Tahun kedua yaitu Medan Tamtama memiliki fokus yaitu Medan Incorporatio. Tahun ketiga yaitu Medan Madya memiliki fokus yaitu Medan Electio. Dan yang terakhir, tahun keempat memiliki fokus yaitu Medan Confirmatio.
Banyak orang orang bertanya "Hal-hal apa aja sih yang bisa dikembangkan di Seminari Mertoyudan?" di Seminari Mertoyudan ini kita bisa mengembangkan banyak hal. Dalam bidang kerohanian kita sebagai Seminaris diajarkan untuk mengikuti misa harian setiap pagi, untuk berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan aktivitas, untuk membaca bacaan rohani dan mengambil makna yang terkandung dari bacaan itu, untuk melakukan kegiatan rohani malam seperti completorium dan doa bersama setiap masing masing medan, dan kita juga diajarkan untuk berefleksi setiap hari supaya kita bisa berbenah dari pengalaman yang terjadi.Â
Kegiatan rohani di Seminari Mertoyudan ini sangat banyak jadi kita tidak mungkin bosan dengan kegiatan rohani yang kita ikuti. Semisal setiap minggunya juga ada Legio Mariae dan setiap bulan pada minggu pertama komunitas Seminari Mertoyudan juga melaksanakan kegiatan rohani bersama yaitu rekoleksi komunitas.
Dalam bidang kesehatan kita disediakan banyak peralatan dan fasilitas yang dapat digunakan untuk berolahraga. Di Seminari Mertoyudan ini memiliki lapangan sepak bola yang luas dan bagus, bukan hanya itu, Seminari Mertoyudan juga memiliki GOR yang bernama GOR Laudato Si.Â
GOR tersebut dapat digunakan untuk berolahraga basket maupun futsal. Disetiap Medan diadakan Or-Med (Olahraga Medan) satu minggu sekali, pada saat ormed kita berolahraga bersama satu angkatan dan bebas memilih ingin berolahraga sesuai yang kita inginkan. Untuk KPP juga ada yang namanya Or-Klas (Olahraga Kelas) yang biasanya dilaksanakan 3 minggu sekali atau mengikuti jadwal dari kepamongan. Dengan banyaknya aktivitas olahraga di Seminari Mertoyudan ini maka para seminaris di sini memiliki tubuh yang sehat dan daya tahan tubuh yang kuat.
Dalam bidang pendidikan kita diajarkan untuk belajar dengan giat. Di Seminari Mertoyudan menggunakan konsep 6 hari sekolah, namun pembelajaran selesai pada pukul 12.30. Di Seminari Mertoyudan kita diwajibkan untuk mengikuti jam study pertama pada pukul 18.00-19.00, disini seminaris diwajibkan untuk belajar secara mandiri.Â
Dan pada pukul 20.00-21.15 seminaris masuk pada jam study 2, di sini seminaris bisa belajar secara berkelompok dan bebas mau belajar di mana. Bukan hanya untuk belajar terus menerus, seminaris juga diwajibkan untuk berliterasi, dan setiap minggunya seminaris juga harus membuat book report yang berisi tentang isi buku yang harus dikumpulkan kepada sub-pamong. Sebab itu karena budaya literasi yang kuat tidak heran jika para seminaris memiliki banyak informasi yang bermanfaat.Â
Dari sini kita dapat mengetahui apa saja hal hal baik yang dapat dikembangkan di Seminari ini. Oleh sebab itu untuk para kaum muda janganlah kalian takut untuk menanggapi panggilan Tuhan, karena gereja membutuhkan para kaum muda untuk bisa menjadi gembala umat katolik dikemudan hari
Refleksi:
Kita diajak untuk lebih mengetahui apa yang menjadi kebutuhan gereja di zaman ini. Cobalah kita merenungkan diri sejenak dan berpikir, jika kita ingin sesuatu hal yang sangat kita inginkan seringkali Tuhan mengabulkannya lewat perantara orang tua, teman, dll. Tetapi kita tidak pernah mendengarkan apa yang Tuhan inginkan dari diri kami. Semua orang sebenarnya terpanggil, namun hanya sedikit orang yang berani menanggapinya.