“Kebahagiaan karena melakukan sesuatu untuk masyarakat merupakan kepuasan yang tidak ada tandingannya”.Eka Tjipta Widjaja
“Cerita selamanya tentang manusia,kehidupannya,bukan kematiannya. Dan tak ada yang lebih sulit dapat dipahami dari pada sang manusia . Jangan anggap remeh sang manusia, yang kelihatannya begitu sederhana,biar penglihatanmu setajam mata elang,pikiranmu setajam pisau cukur,perabaanmu lebih peka dari para dewa,pendengaranmu dapat menangkap music dan ratap tangis kehidupan tapi pengetahuanmu tentang manusia takkan bakal bisa kemput. =>Pramoedya Ananta Toer<=(KBBI =>Kemput =: seluruhnya atau sampai tuntas).Hal ini mengisyaratkan bahwa Penulis bukan hanya sekedar membubungkan iimajinasinya semata,tapi dengan penelusuran kisah perjalanan dan sejarah yang nyata.Ungkapan penuh rasa Pramoedya Ananta serasa pantas untuk disematkan pada sosok Eka Tjipta Widaja yang tak mengenal kata menyerah,sosok “Pantang menyerah” dan menginspirasi yang tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia. Siapa yang tak kenal dengan pendiri konglomerasi bisnis Sinarmas tersebut?
“100 tahun Eka Tjipta Widjaja”,100 tahun mengenang kehidupannya bukan kematiannya. Eka Tjipta Widjaja terlahir dengan nama Oei Ek Tjhong pada pada 100 tahun yang lalu di Quanzhou, China, ketika berusia 9 tahun beliau menginjakkan kaki pertama kali di Indonesia tepatnya di Makassar , Sulawesi Selatan. Dalam ceritanya Eka, bersama ibu, saya ke Makassar tahun 1932 pada usia sembilan tahun. Kami berlayar tujuh hari tujuh malam. karena miskin, kami hanya bisa tidur di tempat paling buruk di kapal.
Dari kisahnya bukanlah perjalanan yang mudah bagi Eka untuk bisa mendapati semua kisah suksesnya termasuk namanya tercatat sebagai orang diantara beberapa deret nama orang terkaya di Indonesia.
Dibalik kisah suksesnya Eka punya cerita bersama sepedanya, beliau mengayuh sepedanya berkeliling Makasar dimana semua orang berputus asa. Keras dan kasarnya Belanda dan Jepang juga Eka rasakan dikala Ia menjajakan dagangannya.
Dari semua kisahnya tak ada yang lebih sulit untuk dipahami dari pada sang manusia yang pantang menyerah dan karyanya menembus batas – batas kebhinekaan, Eka Tjipta Widjaja Membangun “Sinar Mas untuk Indonesia tersebar dari Sumatra sampai ke Papua. Kontribusinya tercatat dalam sejarah membangun “Sinar Mas untuk Indonesia”. Semuanya tergambarkan melalui pilar-pilar usaha Sinar Mas, seperti Sinar Mas Agribusiness and Food, Asia Pulp & Paper Sinar Mas, Sinar Mas Land, Sinar Mas Energy and Infrastructure, Sinar Mas Financial Service, Smartfren Communications & Technology, serta Sinar Mas Healthcare.
Berdirinya Eka Tjipta Foundation
Untuk menjaga keberlanjutan semua pilar usahanya pada tahun 2006 Eka Tjipta Foundation(ETF)hadir sebagai harmoni untuk menyelaraskan praktik bisnis,terkelolahnya sumber daya dan lingkungan yang baik, serta tanggung jawab sosial yang nyata ke masyarakat sekitar . Eka Tjipta Foundation(ETF) adalah wadah pelaksanaan kegiatan dan tanggung jawab sosial perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia di bawah naungan Sinar Mas, fokus aksi Eka Tjipta Foundation(ETF) ada pada bidang pendidikan dan lingkungan hidup, yang mendatangkan keuntungan, dengan sumber daya lingkungan yang terkelola baik sebagai tanggung jawab sosial yang nyata ke masyarakat sekitar.
“Yayasan juga berkomitmen melestarikan filosofi hidup Eka Tjipta Widjaja, yakni berintegritas, bersikap positif, berkomitmen, melakukan perbaikan berkelanjutan, inovatif serta loyal. Dan semuanya menjadikan pendidikan sebagai landasannya. Pada ranah pendidikan, praktik yang berlangsung berupa bantuan pembangunan gedung sekolah serta sarana dan prasarana pendukungnya, dan penyaluran beasiswa. Dari sumber website Sinar Mas: https://www.sinarmas.com sejak 2007 hingga pengujung 2021, lebih dari 3.400 beasiswa telah tersalurkan kepada masyarakat, di berbagai jenjang pendidikan. Di sentra perkebunan kelapa sawit Sinar Mas yang berlokasi di pelosok negeri, hadir Sekolah Eka Tjipta memenuhi kebutuhan pendidikan dasar dan menengah di sana, dengan standar sekolah nasional, secara gratis. Terdapat lebih dari 250 sekolah bagi siswanya yang lazim disebut ‘anak-anak kebun’ di Sumatera, Kalimantan serta Papua, dan secara berkala terus ditingkatkan kapasitasnya.
Misalkan di Kalimantan tepatnya Kalimantan Tengah tercatat 33 Sekolah yang bernaung di bawah Eka Tjipta Foundation, yang terdiri dari 26 sekolah dasar dan 7 sekolah ditingkat menengah. Sesuai sumber informasi yang dikumpulkan penulis,dalam hal ini penulis yang juga berlatarbelakang sebagai pengajar dan pendidik disalah satu sekolah Eka Tjipta di Kalimantan Tengah. Keberadaan sekolah Eka Tjipta dibawah naungan Eka Tjipta Foundation dalam praktiknya tidak sebatas bantuan pembangunan gedung sekolah serta sarana dan prasarana pendukungnya, dan penyaluran beasiswa tapi dari segi kualitas telah terbukti akselerasinya,meraih berbagai prestasi dibidang akademik maupun non akademik dari tingkat Kecamatan sampai level Nasional.
Dibidang akademik cabang KSN telah beberapa kali melaju sampai level Nasional setelah meraih prestasi terbaik di tingkat Kabupaten dan Propinsi. Begitu juga dicabang KOSN dan FLS2N Sekolah Eka Tjipta telah menunjukan prestasi yang serupa. Pertanyaanya,bagaimana dengan pengakuan pemerintah terhadap keberadaan dan kinerja Sekolah Eka Tjipta secara keseluruhan sebagai lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat memberi dan menerima pelajaran.
Sebagai gambaran dalam ulasan ini, pada tahun pelajaran 2021/2022 di Kalimantan Tengah pemerintah melalui Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah(BAN S/M) melaksanakan Akreditasi untuk menilai kelayakan satuan Pendidikan termasuk 12 sekolah tingkat dasar dan menengah dibawah naungan Eka Tjipta Foundation dalam rangka peningkatan mutu pendidikan nasional secara berkala. Pengakuan kelayakan ini tertuang dalam SURAT KEPUTUSAN KETUA BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/ MADRASAH NOMOR : 1150/BAN – SM/SK/2021 tentang penetapan hasil dan rekomendasi akreditasi sekolah / madrasah tahun 2021.