[caption id="attachment_237307" align="aligncenter" width="537" caption="sumber : tempo.co"][/caption]
*) Bisa Mencontohi Jokowi
Usai pelantikan Lukas Enembe dan Klemen Tinal yang degalar di Stadion Mandala, Jayapura (9/4/2013), mengalir berbagai harapan dari sejumlah tokoh masyarakat Papua. Harapan-harapan itu sekaligus juga ekspresi rasa cinta Orang Papua bagi tokoh yang telah mereka pilih untuk menjadi Pemimpin mereka.
Di antaranya adalah harapan dari Tokoh masyarakat Suku Amungme, Nerius Katagame. Dirinya berharapLukas Enembe dan Klemen Tinal mampu mengubah stigma Papua sebagai daerah konflik menjadi daerah aman.
Nerius mengatakan selama ini dunia luar telanjur mencap Papua sebagai daerah yang tidak aman, penuh dengan konflik, kekerasan, dan pertumpahan darah, serta aksi teror yang tak pernah kunjung selesai. Gubernur dan wagub yang baru harus mampu mewujudkan harapan Orang Papua yang selama ini sangat mendambakan hidup dalam kondisi yang aman dan damai. Wujudkan Papua sebagai Zona Damai.
Sementara itu, Wakil Ketua I Majelis Rakyat Papua, Yoram Wambrauw mengharapkan, kedua pemimpin baru Papua itu dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat asli Papua lewat pemberlakuan Otonimi Khusus di Papua.
“Kita harap Gubernur dan Wakil Gubernur Papua yang baru melanjutkan pelaksanaan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan kepada publik. Selain itu, diharapkan mereka dapat mensejajarkan masyarakat asli Papua dengan masyarakat lain di Indonesia,” kata Yoram
[caption id="attachment_237306" align="aligncenter" width="433" caption="Lukas Enembe dan Klemen Tinal diarak keliling Stadion Mandala usai dilantik. Foto : tabloidjubi.com"]
Harapan yang kurang-lebih sama juga datang dari Ketua Persekutuan Gereja Baptis Papua, Pdt. Socratez Sofyan Yoman. Tokoh kritis yang pernah mengenyam pendidikan di Philipina ini berharap dilantiknya Lukas Enembe dan Klemen Tinal dapat membangun Papua dengan melibatkan tiga pilar, yaitu Adat, Agama dan Pemerintah.
Menurutnya, pilar Adat merupakan pemberian Tuhan, dimana ALLAH memberikan orang adat pertama tama untuk menempati suatu daerah dan itu anugrah. Pilar Gereja ada karena ada orang adat.Gereja datang ke tengah tengah orang adat.
Sedangkan Pilar ketiga adalah Pemerintah yang masuk ke tengah tengah wilayah adat dengan kepentingan kepentingan berbeda. Dengan demikian, Lukas dan Klemen harus benar benar membangun orang papua dari tiga pilar tadi, karena ketiga pilar ini saling berhubungan, untuk diberikan perhatian.
Mencontohi Kineraja Jokowi
Sementara dari unsur generasi muda terwakilkan dalam harapan Tokoh Pemuda Mimika, Decky Mirino. Beberapa waktu lalu, Decky pernah berujar bahwa gerenasi muda Papua mengharapkan Pemimpin di Papua mencontohi kinerja Jokowi.
"Pemimpin seperti Jokowi itu yang dibutuhkan Papua saat ini. Dia tidak pernah memberi janji dan mengiming-imingkan sesuatu kepada rakyat, tapi dia punya hati untuk turun ke tengah rakyat dan merasakan langsung apa yang rakyat butuhkan," harap Decky.
Mungkin masih banyak lagi harapan-harapan lainnya yang belum sempat terucap dan dipublikasikan. Namun dalam hati Orang Papua, pemimpin adalah teladan. Lebih banyak berbuat dan memberi contoh daripada banyak bicara dan hanya memberikan perintah. Seperti misalnya, tidak melakukan korupsi jika menginginkan para pejabat daerah di bawahnya tidak merampok dana Otsus. Hiduplah sederhana jika mengharapkan tidak anak anak-buahnya yang hidup boros dan berfoya-foya. Setialah pada Negara dan rakyat yang telah memilih jika menginginkan tidak ada kelompok di Papua yang ingin berpisah dari NKRI. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H