[caption id="attachment_349472" align="aligncenter" width="565" caption="Menuju Pulau Mansinam (Foto: kelanakecil.wordpress.com)"][/caption]
Hari ini, 5 Februaru 2015 Orang Papua merayakan 160 Tahun masuknya agama Kristen ke Bumi Cenderawasih. Pulau Mansinam yang terletak di Teluk Doreh, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat menjadi titik awal penyebaran agama ini ke seluruh Tanah Papua.
Menurut catatan sejarah, 5 Februari 160 tahun silam dua misionaris dari Jerman, C.W. Ottow dan Johann Gottlob Geissler untuk pertama kali menjejakan kakinya di pulau Mansinam, setelah melalui perjalanan yang sangat panjang dengan kapal Abel Tasman melintasi Tanjung Harapan, Batavia, Makasar, Ternate, dan akhirnya tiba di pulau ini.
Hingga kini, Orang Papua meyakini, 5 Februari1855 dan Pulau Mansinam adalah tonggak peradaban baru.
Pemerintah telah memberi nilai tambah kepada Pulau Mansinam sebagai tempat wisata religi. Di antara sejumlah situs yang menarik untuk dikunjungi adalah gereja yang dibangun tahun 1864 oleh dua misionaris Jerman tersebut, yaitu “Gereja Pengharapan” atauKrek der Hopen dalam Bahasa Jerman. Bangunan ini sudah beberapa kali dipugar namun tetap mempertahankan keaslian arsitekturnya.
[caption id="attachment_349473" align="aligncenter" width="540" caption="Krek der Hopen (Foto: Jurnas.com)"]
Melengkapi situs ini, Presiden SBY di akhir masa jabatannya, yaitu pada 24 Agustus 2014 meresmikan patung Yesus Kristus setinggi 30 meter. SBY berharap, Pulau Mansinam menjadi daerah tujuan wisata religi, dan untuk mengenal nilai-nilai sejarah dan religi yang ada pada masyarakat Papua.
[caption id="attachment_349474" align="aligncenter" width="460" caption="(Foto:m.detiknews)"]
Masih ada sejumlah situs lainnya yang telah dipugar oleh Pemerintah daerah. Yang tak kalah pentingnya adalah pemandangan alam nan asri di pulau ini. Pantai dan lautnya yang bersih akan memanjakan mata para wisatawan. Pulau ini juga sangat mudah dijangkau dari Manokwari, ibukota Provinsi Papua Barat. Wisatawan bisa menggunakan kapal laut menuju Mansinam untuk sejumlah situs sejarah yang khusus dibangun untuk mengenang jasa kedua misionaris Jerman tersebut,
Sebuah dermaga kapal telah dibangun dilengkapi jalan lingkar, instalasi air bersih, instalasi listrik, rumah bagi penduduk sekitar situs dan sebuah Puskesmas. Juga ada pasar tradisional yang menyediakan berbagai cinderamata.
160 Tahun
Pulau Mansinam yang bersejarah itu, beberapa hari ini dipenuhi ribuan orang yang datang dari berbagai daerah untuk menghadiri puncak perayaan Hari Pekabaran Injil ke-160 tahun di Tanah Papua.
[caption id="attachment_349475" align="aligncenter" width="507" caption="karnaval rohani pada 3/2/2015 (kodam17cenderawasih.mil.id)"]
Beberapa kegiatan telah dilaksanakan sejak beberapa hari lalu. Di antaranya, yang paling meriah adalah karnaval rohani. Agenda rutin tahunan ini biasanya melibatkan berbagai komunitas gereja dari seluruh Papua dan luar Papua, sekaligus menggambarkan kebhinekaan dalam kehidupan gereja. Karnaval rohani tahun ini telah digelar pada Selasa (3/2/2015) laludengan rute sepanjang 5 Km berpusat di halaman kantor Klasis Biak Selatan.
Menurut Sekda Provinsi Papua Barat, Nataniel Mandacan hingga Selasa lalu jumlah tamu yang datang dari luar Manokwari sudah mencapai 2.072 orang. Masih dimungkinkan akan bertambah berdasarkan informasi dari data gereja klasis Manokwari.
[caption id="attachment_349476" align="aligncenter" width="519" caption="pemandangan alam nan asri (www.greenpeace.org)"]
Menurutnya, pada acara puncak perayaan hari ini, juga dihadiri Menteri PPA, Yohana Yembise dan beberapa pejabat daerah dari luar Papua, seperti Bupati Tanah Toraja, Bupati Toraja Utara, dan Bupati Kupang (NTT). Kunjungan pejabat daerah dari Tanah Toraja ini, merupakan kunjungan balasan, karena sebelumnya Bupati Manokwari pernah menjadi tamu dalam perayaan Injil masuk ke Tanah Toraja pada 2014 lalu.
Dari Biak dikhabarkan sekitar seribu calon penumpang kapal fery KM Maserey tujuan Pulau Mansinam, batal berangkat karena kehabisan tiket. Terbatasnya alat angkut tersebut membuat para penumpang kecewa. Di antara para penumpang bahkan sudah ada menunggu beberapa sebelumnya, namun tetap tidak kebagian tiket. Mereka tetap berharap bisa berangkat ke Mansinam dengan jasa kapal penumpang lainnya yang datang dari Biak.
Selamat merayakan Hari Pekabaran Injil bagi Warga Papua. [*]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H