Boyolali, (20/09). Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surakarta mengadakan kegiatan Imigrasi Surakarta Goes To School, Kegiatan dilaksanakan di Aula SMK Negeri I Banyudono, Boyolali.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Banyudono, Suprihono. “Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Imigrasi Surakarta, guna memberikan informasi keimigrasian bagi siswa di SMK Negeri 1 Banyudono, selain itu juga untuk membekali para siswa mengenai bahaya dan berbagai modus dari Tindak Pidana Perdagangan Orang yang sekarang sedang marak terjadi” tutur Suprihono.
Acara dilanjutkan dengan materi, adapun pemateri pertama dipaparkan oleh Kasubsi Teknologi Informasi, Widya Rini. Widya menyampaikan mengenai apa itu imigrasi, layanan keimigrasian bagi WNI dan WNA, jenis paspor, pengertian tentang Visa, serta berbagai inovasi terkait layanan keimigrasian dari Imigrasi Surakarta.
Adapun materi kedua disampaikan oleh Heycal Syams Kharadine, Kasubsi Informasi Keimigrasian. Dalam paparannya Heycal menyampaikan materi mengenai TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang). “Perdagangan manusia terjadi bilamana korban dipaksa melakukan pekerjaan diluar kehendaknya untuk keuntungan si pelaku, hal ini dipicu karena ketidakpahaman mengenai modus operandi TPPO, rendahnya tingkat pendidikan, ingin sukses dengan cara instan, serta gaya hidup yang berlebihan” ucap Heycal. Dalam kesempatan tersebut disampaikan juga mengenai modus operandi TPPO yaitu pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, pernikahan palsu, penjualan organ.
Kepala Seksi Teknologi Informasi Keimigrasian, Tri Siwi Andayani menyampaikan “Acara imigrasi Surakarta Goes to School ini diadakan sebagai bentuk tanggungjawab dan kepedulian imigrasi dalam mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang, diharapkan semua siswa di SMK Negeri I Banyudono menjadi terbuka pengetahuannya terkait TPPO, sehingga bisa menjadi bekal dikemudian hari untuk menghindari dan turut serta mencegah TPPO” demikian disampaikan Siwi dalam penutupan acara tersebut.
