Dalam dunia kesehatan, integritas profesional dan praktik yang tepat merupakan dua hal yang penting untuk memastikan pelayanan yang berkualitas serta keselamatan pasien. Hal ini berlaku dalam profesi fisioterapi yang memiliki peran kunci dalam proses pemulihan pasien setelah cedera. Oleh karena itu, kita harus memahami bagaimana konsep integritas profesional dan malpraktik dalam fisioterapi.
Integritas profesional merujuk pada sikap dan perilaku yang menunjukkan komitmen terjhadap standar moral, etika, dan profesionalisme dalam praktik kerja. Bagi seorang fisioterapis, hal ini berarti melakukan segala tugas dan tanggung jawab dengan rasa penuh tanggung jawab, kejujuran, dan menghormati hak serta martabat pasien. Beberapa aspek dari integritas profesional dalam fisioterapi, antara lain:
1. Komitmen terhadap Kualitas Perawatan
2. Menghormati Privasi dan Kerahasiaan Pasien
3. Kejujuran dan Transparansi
4. Kepatuhan terhadap Kode Etik Profesi
Malpraktik pada fisioterapis merujuk pada kelalaian yang dilakukan oleh seorang fisioterapis yang dapat menyebabkan kerugian pada pasien. Dalam konteks ini, malpaktik bisa terjadi ketika seorang fisioterapis gagal memenuhi standar praktik yang berlaku, melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, atau mengabaikan prosedur yang aman bagi pasien. Beberapa contohnya, antara lain sebagai berikut:
1. Pemberian Terapi yang Tidak Sesuai
2. Kurangnya Penilaian yang Tepat
3. Kurangnya Infromasi tentang Risiko