Mohon tunggu...
Kania Rahmawinata
Kania Rahmawinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam - UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kampus Hijau Dipenuhi Asap Rokok, Tanggung Jawab Siapa?

2 November 2023   02:50 Diperbarui: 2 November 2023   03:42 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
para mahasiswa sedang merokok dan berkumpul di jam istirahat di gedung laboratorium fakultas dakwah dan komunikasi kampus 1 UIN Bandung (foto:Kania R)

Aktifitas akademik yang berpusat di kampus 1 UIN Sunan Gunung Djati Bandung mendapatkan komentar dari para mahasiswa yang merasakan ketidaknyamanan menghirup asap rokok di berbagai sudut kampus. Pasalnya tidak ada aturan yang mengatur perihal rokok dan tidak tersedianya smoking area yang menyebabkan perokok bebas menyalakan batang rokoknya. Para perokok ini pun dapat ditemui di sekitar kantin, di bawah pepohonan, di koridor gedung fakultas, bahkan di ruang kelas, Selasa, (10/10/2023).

"Jujur ya saya setiap kali mau parkir atau diam, selalu nemu puntung rokok bahkan di pohon loh, ini lucu ya bahkan di depan gedung U fakultas dakwah bisa dicek di depan sebelum naik tangga ada tong sampah tapi pasti ada aja orang yang lempar puntung rokok di bawah tempat sampah itu, padahal tinggal buang aja ke tempat sampahnya," ujar mahasiswa komunikasi penyiaran islam, Faychan.

Ia mengungkapkan sangat menyayangkan perilaku perokok yang merokok tidak tau tempat dan waktu, "walaupun lagi matkul walaupun enggak ada dosen, kenapa harus pada ngerokok di kelas? Kenapa enggak coba bahas tentang pelajaran itu, ataupun kalau dia males di kelas, enggak usah ngerokok lah, pergi aja keluar dari lingkungan kampus gitu," Ujar Fayhan.

Ia mengungkapkan mestinya ada peraturan yang melarang mahasiswa dan warga kampus lainnya untuk merokok di area kampus, peraturan ini pun mesti ditaati oleh para dosen agar menjadi figur teladan yang memberi contoh "nah yang jadi masalah itu dosennya, kadang mahasiswa tuh mencontoh dari dosennya," jelasnya.

"kayaknya kalo disadarin secara langsung gak bisa ya, kita tauu kalau perokok itu bebal, mereka gak bisa diomongin. Ada himbauan, terus ngumpulin perokok di satu tempat gitu,ada smoking area, entah kantin atau apalah, biar yang minat rokok disana,mungkin ada warung, ada tempat buat nongkrongnya kah, yang bener bener khusus gitu, makanya UIN butuh himbauan yang bentuknya lebih formal," Ujar Faychan.

Ia juga mengungkapkan mengenai kebiasan merokok di lingkungan kampus yang dapat berdampak pada kondusifitas kegiatan pembelajaran dan kesehatan mahasiswa "kalau dampak secara langsung temen temen jadi perokok pasif," ujarnya, selasa, (10/10).

Mahasiswa Manajemen Haji Umrah, Fariz mengungkapkan bahwa menurutnya merokok sudah menjadi hal yang lumrah untuk kalangan laki laki, "untuk kalangan perempuan ya walaupun ada beberapa, kurang enak diliat, tapi kalo untuk cowo udah lumrah, kebutuhan kan ngerokok, misalkan kita pusing kan stress. Pelampiasannya ke rokok, gak apa apa." ujarnya.

Ia juga mengungkapkan karena banyaknya keluhan mengenai asap rokok di lingkungan ia berharap disediakan ruangan khusus perokok kedepannya, ia juga mengungkapkan akan menaati aturan jika suatu saat ada peraturan dilarang merorok di beberapa area kampus, selasa, (10/10).

oleh: Kania Rahmawinata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun