ia mengurai menjadi bait sajak yang aku goreskan
ya, menjelma tulisan dari seorang hamba tak berdaya
yang mengadu manja pada Tuhannya
bukan apa apa, ia hanya sadar bahwa Dia-lah sebaik baiknya tempat mengadu
ia menjadi paling apa adanya tanpa khawatir sebuah penghakiman
dan benar, pengaduan itu semakin candu saja
ia tak sadar sudah pukul dua dini hari
candu membuat lupa waktu bukan?
ah, bagaimana bisa aku tidak mencinta-Mu
dan malam-Mu
oleh: Kania Rahmawinata
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!