Urip iku urup merupakan salah satu falsafah jawa yang termasuk dalam kosa kata bahasa jawa. Penggunaan bahasa jawa terdiri dari berbagai tingkatan yaitu Ngoko, Krama Madya, dan Krama Inggil.
 Sedangkan, Urip iku urup menggunakan bahasa jawa ngoko. Falsafah jawa urip iku urup memiliki arti hidup itu menyala, hidup itu harus terang (Hernowo dkk., 2022). Lebih lanjut, bermakna bahwa hidup hendaknya memberi manfaat bagi orang lain di sekitar kita (Hernowo dkk.,2022).
Urip Iku Urup sebagai Penguat Karakter Peduli Sosial
Urip iku urup merupakan salah satu falsafah budaya jawa yang hingga saat ini masih dipercaya dan diamalkan pada kehidupan sehari - hari oleh sebagian besar masyarakat Jawa.Â
Urip iku urup memiliki makna yang sangat sesuai dengan karakter peduli sosial. Sebagai makhluk sosial manusia perlu untuk meningkatkan karakter peduli sosial dalam dirinya terutama pada era digital yang semakin membuat kita menjadi ketergantungan akan teknologi dan merasa bahwa kita tidak lagi membutuhkan pertolongan dari sesama manusia.Â
Karakter peduli sosial ini perlu dikuatkan karna sejatinya setiap manusia sudah memilikinya hanya saja mereka lupa cara menggunakannya atu bahkan dengan sengaja melupakan karakter ini.Â
Karakter peduli sosial yang kuat akan menumbuhkan sikap empati dalam diri manusia. Rasa empati yang kemudian membuat manusia menjadi lebih bermanfaat untuk sesama karena sebaik - baiknya manusia ketika dia bisa memberikan manfaat kepada orang lain.Â
Karakter peduli sosial bisa diperkuat melalui indikator dari karakter itu sendiri dengan falsafah urip iku urup sebagai dasar. Oleh karena itu, untuk memperkuat karakter peduli sosial diperlukan indikator karakter peduli sosial sebagai berikut:
- Memperlakukan orang lain dengan sopan
- Bertindak santun
- Toleran terhadap perbedaan
- Tidak suka menyakiti orang lain
- Tidak mengambil keuntungan dari orang lain
- Mampu bekerjasama
- Mau terlibat dalam kegiatan masyarakat
- Menyayangi manusia dan makhluk lain
- Cinta damai dalam menghadapi persoalan
Apabila seluruh indikator tersebut telah dilakukan dengan sungguh - sungguh maka umumnya rasa empati dalam diri manusia akan terasah dan kemudian dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama.
Kesimpulan