Mohon tunggu...
Kania ningsih
Kania ningsih Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Ibu rumah tangga yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Menyulap Kulit Kaki Ayam Menjadi Sepatu, Emang Bisa?

21 September 2023   12:25 Diperbarui: 21 September 2023   12:32 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyulap Kulit Kaki Ayam Menjadi Sepatu, Emang Bisa?

Kaki ayam adalah salah satu bagian tubuh ayam yang kurang saya sukai. Bukan apa-apa, waktu kecil saya pernah ditakuti oleh orang dewasa. Katanya, kaki ayam itu jorok, suka mencakar-cakar tanah. Jadi sampai sekarang kadang-kadang di pikiran saya tertanam bahwa kaki ayam itu tidak layak dimakan.

Tapi tentu saja, walau begitu bukan berarti saya tidak pernah memasak kaki ayam. Kadang-kadang memasak kaki ayam juga dengan dicampurkan ke sop supaya berkaldu. Enak juga ternyata jika bisa memasaknya dengan betul. Kaki ayam yang telah terlebih dahulu dimasak dengan panic presto bisa lebih lembut dan sangat baik untuk kesehatan karena mengandung kolagen yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit.

Tak hanya untuk dimakan, ternyata kaki ayam itu bisa dimanfaatkan untuk membuat sepatu. Hah, emang bisa? Ya, pertama di dunia, seorang pemuda asal Bandung Bernama Nurman Farieka Ramdhany menyulap bagian kulit kaki ayam menjadi sepatu. Tidak menggunakan kulit reptil seperti sepatu pada umumnya, Nurman memanfaatkan kulit kaki ayam sebagai bahan baku sepatu buatannya. Bahan kulit kaki ayam ini disukai karena memiliki tekstur seperti kulit reptile sehingga memberi detail sepatu yang cukup unik.

Usaha kreatif yang dibangunnya pada tahun 2015 ini dinamakan Hirka. Sebelumnya, Nurman sempat fokus pada cara pewarnaan ceker ayam agar menghasilkan warna yang cantik dan unik dengan teknologi penyamakan yang diuji coba selama 1 tahun. Sepatu dari kulit kaki ayam ini ia kembangkan dari hasil penelitian ayahnya selama lebih dari 20 tahun silam yaitu kulit yang terbuat dari kulit kaki ayam.

Setahun berikutnya, Hirka mulai membuat sepatu mulai dari sepatu pantofel, sneaker dan custom, serta memamerkannya di INACRAFT pada tahun 2017. Untuk membuat sepatu dari kulit ayam, pertama-tama kulit dilepas dan ditarik dari ceker ayam. Kulit ceker ayam kemudian harus dikeringkan terlebih dulu. Pengeringan kulit kaki ayam sendiri memakan waktu selama 10 hari sampai kulit ayam benar-benar kering dan siap dipakai.

Setelah kering, kulit ceker ayam dirangkai sesuai pola oleh perajin. Proses ini butuh kreativitas tinggi agar motif khas 4 kaki beserta totolnya hidup di desain sepatu. Seperti puzzle, perajin menyambung satu persatu lembaran kulit dan dijahit sesuai pola.

Saat pola sudah terbentuk, giliran perajin lain beraksi. Ia membuat dan menyambungkan insole dan outsole sepatu. Dari proses Panjang itu lahirlah sepatu dari kulit ceker ayam yang diberi nama merek Hirka. Hirka berasal dari Bahasa Turki yang artinya dicintai. Nurman berharap, sepatu ramah lingkugan buatan tangan ini dapat dicintai semua orang.

Butuh waktu satu hari atau lebih untuk pembuatan satu pasang sepatu. Sepatu dari kulit ceker ayam ini dibandrol seharga 500 ribu sapai 2 juta tergantung jenis sepatu. Sedangkan untuk sepatu custom tergantung dari bahan, ukuran dan model yang diminta konsumen.

Selain kreatif, Hirka juga secara tidak langsung memberdayakan perajin sepatu dalma memanfaatkan dan mengalihkan penggunaan kulit reptil untuk membuat sepatu. Berkatnya, pengepul ceker ayam pun mendapatkan kenaikan penghasilan dan tentu saja limbah kaki ayam jadi berkurang.

Produksi sepatu dari kulit ayam lama-lama bertambah, dari 100 menjadi 200 pasang sepatu. Pemasarannya awalnya dari mulut ke mulut, kini distribusinya sudah mencapai Aceh, Sumatera, Kaimantan, Jawa, dan Jakarta. Selain itu, pelanggan pun datang dari luar negeri seperi Malaysia, Hongkong, Singapura, Brasil dan Perancis.

sumber: kompas.id
sumber: kompas.id

Berkat usahanya ini, Nurman pun mendapat penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards pada tahun 2019 dari Astra bidang kewirausahaan. Keunikan produknya juga mendapat banyak publikasi dari dari media lokal dan internasional, diantaranya dari New York Post, Business Insider, dan Reuteurs yang mengulas cerita sukses bisnis Nurman.

Hadiah dari SATU Indonesia Awards digunakan Nurman untuk meningkatkan branding Hirka, sehingga follower instagram bertambah dari 1000 menjadi 11000. Wawancara dengan media luar negeri juga berdampak pada peningkatan penjualan sampai mencapai 60 juta rupiah. Hirka juga berkesempatan mengikuti pameran internasional di Turki dan berhasil menjual 15 pasang sepatu, yang merupakan pencapaian penjualan tertinggi Hirka dalam sehari.

Kondisi pandemi kemarin, sempat membuat Hirka terdampak dan mengurangi tenaga kerja serta produksi. Hal ini karena penjualan menjadi berkurang, dari yang biasanya terjual 100 pasang menjadi 30-40 pasang per bulannya.

Kisah Nurman ini menginsipirasi para pengusaha muda lainnya agar tetap semangat dan terus berusaha membuat inovasi produk yang unik dan menarik.

Sumber referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun