Mohon tunggu...
KANIA MAYANG SARI
KANIA MAYANG SARI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru Sekolah Dasar di Karawang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Dwimingguan Calon Guru Penggerak Kabupaten Karawang Angkatan 10 Modul 1.1

30 Maret 2024   16:31 Diperbarui: 30 Maret 2024   18:50 1469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kegiatan lokakarya ini kami didampingi oleh para pengajar praktik di kelas masing-masing. Kelompok saya sendiri didampingi oleh ibu Ika Sulistyarini, S.Pd. Para peserta CGP bersama Pengajar Praktik membersamai kami dalam kegiatan yang sangat kooperatif dan menyenangkan sehingga peserta tidak merasa bosan.

 

Feeling (Perasaan)

Tidak terasa sudah dua minggu saya mengikuti pendidikan guru penggerak. Berbagai macam perasaan muncul, antara senang dan bangga karena bisa menjadi salahsatu yang terpilih menjadi peserta, bisa mendapatkan rekan guru baru diluar guru SD, bahkan sebetulnya merasa khawatir dan minder tidak dapat melaksanakan pendidikan ini dengan baik dan maksimal, melihat teman-teman calon guru penggerak yang sudah senior tetapi semangat belajarnya masih sangat tinggi. Namun saya tetap mengambil sisi positifnya, karena dengan bertemu mereka, saya bisa belajar dan menggali pengalaman serta ilmu mereka sehingga akan ada peningkatan kualitas dan kompetensi dalam diri saya.

Banyak ilmu pengetahuan yang saya dapatkan selama menjalani kegiatan ini, misalnya bagaimana menjadi guru yang sesuai dengan filosofi Bapak Pendidikan Kita Ki Hajar Dewantara. Seluruh kegiatan yang ada di dalam LMS membuat saya merasakan bahwa apa yang saya miliki tentang pendidikan  masih sangat jauh dari pemikiran filosofis Ki Hajar Dewantara. Satu hal yang paling mendasar bahwa pendidikan harus memanusiakan manusia, sehingga siswa dapat mencapai kodrat alam sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa harus ketinggalan zaman.

Apalagi ketika saya mulai menerapkan filosofis Ki Hajar Dewantara dalam pembelajaran di kelas. Saya merasa harus lebih belajar untuk berinovasi dan lebih kreatif lagi agar siswa semakin semangat untuk belajar karena dengan dorongan semangat dari gurunya lah siswa akan terus berusaha mencapai cita-citanya.

Findings (Pembelajaran)

Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara ini saya mendapat ilmu untuk meningkatkan kompetensi sebagai seorang pendidik. Dalam proses PGP, saya juga mendapatkan teman baru. Saya bisa bertukar pikiran dan pengalaman dengan mereka. Saya juga bisa berkolaborasi mengerjakan tugas sehingga tugas PGP menjadi lebih ringan.  Dengan menjalani proses PGP saya juga bisa belajar memanajemen waktu dengan baik. Saya bisa membiasakan untuk mengatur jadwal kegiatan di sekolah dengan jadwal kegiatan PGP.

Semua ini tujuannya yaitu agar terwujud pendidikan yang memerdekakan anak. Oleh karena itu, saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.  Artinya setiap anak sudah memiliki bakat dan potensinya masing-masing. Selain itu, berdasarkan filosofis pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara, kita harus memandang anak sebagai individu yang berbeda dan unik. Setiap anak punya gaya belajar dan potensinya masing-masing, sehingga kita sebagai guru harus melaksanakan pembelajaran yang berdiferensiasi.

Disisi lain, menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia merupakan keharusan yang tidak terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan pencapaian Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Future (Penerapan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun