Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS 267 telah menginisiasi program kreatif, yang mana dalam program ini mahasiswa KKN bekerja sama dengan siswa SD Purwodiningratan 34 untuk mewarnai wayang-wayang sederhana yang telah dibuat. Kegiatan ini tidak hanya melestarikan budaya wayang, namun juga menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya bangsa sejak usia dini.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 25 Juli 2024 di SD Purwodiningratan 34 ini disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh siswa-siswi kelas 4. Mereka dengan penuh semangat mengikuti panduan dari mahasiswa KKN dalam mengenal berbagai karakter wayang yang populer dan relevan bagi siswa seperti Semar, Gareng, Petruk, Bagong. Proses melukis tidak hanya menjadi aktivitas menyenangkan, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran yang efektif.
Melukis wayang bukan sekadar mengisi warna pada gambar, namun juga proses kreatif yang dapat membuat siswa belajar untuk berimajinasi dan mengeksplorasi keindahan seni rupa. Dengan demikian, diharapkan dapat membentuk generasi muda yang memiliki kepribadian yang kuat, berkarakter, dan cinta tanah air. Serta, program ini tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan kognitif, tetapi juga aspek psikomotorik siswa.
"Aku senang sekali bisa mewarnai wayang berkelompok. Asyik banget dan seru!," ungkap Raya, salah satu peserta kegiatan.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian budaya wayang. Dengan menanamkan kecintaan terhadap wayang sejak dini, diharapkan generasi muda dapat menjadi generasi penerus yang mampu menjaga dan mengembangkan warisan budaya bangsa," ujar Frizal, Ketua KKN UNS Kelompok 267.
Kolaborasi antara mahasiswa KKN UNS 267, guru, dan siswa SD Purwodiningratan 34 telah menciptakan sinergi yang positif. Karena disini mahasiswa KKN tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai teman belajar bagi siswa. Selain itu, kegiatan mewarnai wayang ini diharapkan menjadi langkah awal dalam upaya pelestarian budaya wayang di kalangan generasi muda agar program ini dapat menjadi inspirasi bagi program-program serupa di masa mendatang agar kecintaan dan pengetahuan terhadap wayang dapat terus tumbuh dan berkembang.
Dengan menggunakan wayang kertas duplex sebagai media, siswa diajak untuk lebih dekat dengan wayang seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Melalui proses melukis wayang secara berkelompok, siswa dapat belajar melatih kerja sama dengan teman sebaya nya sekaligus belajar tentang nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pewayangan. Misalnya, dari tokoh Semar, siswa dapat belajar tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan. Selain itu, hasil karya siswa yang penuh warna dan kreativitas tersebut dapat dijadikan bahan untuk pameran atau lomba, sehingga dapat menginspirasi masyarakat luas untuk lebih peduli terhadap warisan budaya bangsa.
Suksesnya kegiatan ini membuktikan bahwa pelestarian budaya dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan kreatif. Mari kita bersama-sama mendukung upaya pelestarian budaya wayang. Kita semua juga dapat berkontribusi dengan cara yang sederhana, misalnya dengan mengenalkan wayang kepada anak-anak di sekitar kita atau mengajak mereka untuk menonton pertunjukan wayang.
