Mohon tunggu...
kania ditarora
kania ditarora Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pengajar di madrasah swasta

Menulis adalah sebuah implementasi mencintai diri sendiri, sesama, dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Abuse of Power pada Pemerintahan Desa

19 Mei 2024   16:20 Diperbarui: 19 Mei 2024   16:20 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Anggota BPD Mantang memeriksa pengerjaan Drainase. Dokumen Pribadi.

Lebih miris lagi Kades inkompetensi juga mengangkat staf ataupun perangkat desa berdasar hubungan kekerabatan atau kedekatan emosional. Bukan rahasia umum sebuah pemerintahan desa  sering diisi oleh mantan timses Kades.

Alhasil mekanisme pemerintahan desa berjalan asal bapak senang (ABS). Pengawasan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sering tidak terlihat. Tidak mengherankan banyak oknum Kades di Lombok Tengah berurusan dengan hukum.

Begitupula yang terjadi di Desa Barabali Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah beberapa waktu lalu. Kades Barabali harus berurusan dengan hukum. Ribuan masyarakat melakukan aksi penyegelan kantor desa karena diduga menilap beras Bansos.

Pada kasus ini,beberapa tokoh masyarakat desa Barabali mempertanyakan kinerja BPD. Melempemnya BPD bisa jadi telah digembosi seperti yang tesebut pada alinea sebelumnya.

Lain halnya di Desa Barabali, Desa Mantang yang terletak di Jantung Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah ini juga rentan penyalahgunaan kekuasaan. Beberapa aparatur desa kerap kali dikeluhkan.  Mereka tidak bekerja secara profesional dan proporsional.

Leadership Kades, profesionalitas aparatur desa, pengelolaan BUMDes, pengawasan BPD, dan transparansi, sekian dari beberapa masalah Abuse of Power Pemerintah Desa Mantang selama ini. Persoalan tersebut barangkali beberapa di antaranya sudah dibenahi.

Hadirnya Penjabat/Pj. Kades dari kalangan birokrat Aparatur Sipil Negara (ASN) imbas Kades yang mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif bisa menjadi semacam katarsis. Hal ini dirasakan desa Mantang,. Pj. Kades menemukan birokrasi yang kurang sehat atau temuan potensi eksekusi program yang tidak sesuai peruntukannya.

Karenanya, Pj. Kades Mantang berupaya membenahi semaksimal mungkin. Melakukan rotasi aparatur desa untuk penyegaran. Dengan harapan meminimalisir penyalahgunaan kekuasaan serta memberi pelayanan optimal bagi masyarakat.

Upaya penyegaran birokrasi oleh Pj.Kades tersebut dapat menjadi catatan bagi calon Kades Pergantian Antar Waktu (PAW). Sesuai UU Nomor 3 Tahun 2024 perubahan kedua atas UU Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa dimana masa jabatan diperpanjang menjadi 2 tahun.

Sisa masa jabatan dua tahun ini seyogianya diisi oleh masyarakat yang kompeten. Agar beberapa persoalan yang terjadi di Desa Mantang selama ini dapat diselesaikan. Pun semisal visi misi Kades sebelumnya dapat diselesaikan oleh Kades PAW. Allahu'alam

Lombok Tengah, 190425

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun