Mohon tunggu...
kania ditarora
kania ditarora Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pengajar di madrasah swasta

Menulis adalah sebuah implementasi mencintai diri sendiri, sesama, dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Pusaran Energi Takbir

11 April 2024   19:55 Diperbarui: 11 April 2024   19:58 1927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi.pernak pernik lampion yang dibawa peserta pawai malam takbiran

Dokumentasi pribadi:salah satu kafilah pawai malam takbiran sesaat sesudah start
Dokumentasi pribadi:salah satu kafilah pawai malam takbiran sesaat sesudah start

img20240409205227-6617dd67147093137f069352.jpg
img20240409205227-6617dd67147093137f069352.jpg
Dokumentasi pribadi:peserta pawai malam takbiran didominasi oleh Gen-Z

Setiap muslim memiliki energi positif dan terkoneksi satu sama lain dalam energi iman. Dua orang beriman bertemu satu sama lain menghasilkan energi dua arah. Amsal sebuah perangkat teknologi pertemuan dua orang mukmin akan menghasilkan pengecasan diri masing-masing.

Energi iman setiap persona muslim berbeda-beda kadar pancarnya. Ada yang tinggi, sedang, dan rendah. Untuk mendapat energi yang tinggi seseorang mesti menstimulasinya melalui koneksi dengan lainnya.

Menstimulasi energi ini, menurut perspektif syara puncaknya adalah takwa. Untuk mendekati puncaknya seseorang mesti melewati lerengnya berupa membersamai orang-orang shaleh, bergaul dengan orang yang sefrekuensi, salat malam, baca Al-Qur'an, berhimpun dalam majlis zikir atau ikut kepanitian hari besar islam.

Tersebut terakhir menjadi semacam mengaktivasi kumpulan energi sesama muslim. Panitia pawai malam takbiran secara tidak langsung sedang menghimpun energi besar yang dipadukan energi takbir. Sehingga menghasilkan energi dahsyat.

Energi tidak bisa terlihat namun bisa dirasakan kekuatannya.(Rahasia Magnet Rezeki;2018). Ada ungkapan "everything in the universe is energy" yang artinya segala sesuatu di alam semesta adalah energi.

Tidak bisa dimungkiri bahwa salah satu energi besar adalah lafal takbir. Sesuai dengan pengagungan sifat Tuhan lafal tersebut telah menjadi kekuatan seorang muslim dalam berbagai hal.

Bisa dibayangkan betapa besar energi yang tercipta berhimpunnya energi muslim dalam panitia hari besar islam (pawai malam takbiran) lantas disatukan dengan energi takbir sebagaimana tertulis sebelumnya. Hasilnya dapat disaksikan di seantero negeri. Gema takbir melalui pawai malam takbiran menggetarkan seluruh Indonesia.

Energi takbir menjelma pusaran energi dahsyat yang menyatukan seluruh energi muslim sekelilingnya. Begitu pula yang terjadi pada perayaan malam takbiran di Desa Mantang Kecamatan Batukliang Kabupaten Lombok Tengah mencatatkan rekor fantastis.

Instalasi energi takbir ini dimulai dari pemilik energi dalam hal ini Penjabat/Pj. Kepala Desa Mantang, Anang Nizamuddin menghimpun beberapa energi pilihan (rapat) pembentukan panitia pawai malam takbiran.

Dari instalasi ini menghasilkan sumbu (ketua panitia), Zulkarnain, terhubung dengan jaringan energi pilihan yaitu, Saefullah, Hendra, Lalu Zaenul dan lainnya sebagai anggota. Energi kepanitian yang terbentuk langsung terkoneksi dengan Pj. Kades sebagai salah satu induk energi.

Impaknya luar biasa. Antusiasme peserta masing-masing dusun meningkat sangat signifikan. Hampir semua dusun di Desa Mantang menampilkan lampion ataupun miniatur masjid yang mereka rancang. Semarak malam takbiran terasa lebih mengena.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang minim energi. Minim pula antusiasme masing-masing dusun mengikutinya. Peserta tahun sebelumnya paling banyak tiga dusun. Acara malam takbiran jadi terlihat sebatas formalitas belaka.

Kesuksesan acara malam takbiran di Desa Mantang tidak terlepas dari pro-aktifnya mengaktivasi energi(menjemput energi takbir) oleh Pj. Kades Mantang secara saksama. Menghubungkan energi lainnya secara intens. Energi takbir tidak akan maksimal bila tidak disertai dengan aktivasi energi.

Lombok Tengah, 10/04/24

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun