78 tahun kita memang telah merdeka
Tapi jalan tertatih, sempoyongan, masih jauh untuk sampai ke tujuan
Badan ceking kurang gizi
Perut membusung, karena korupsi jadi makanan sehari-hari
Tatapan mata kosong sebab terbiasa bicara bohong
Hingga begitu mudah ia meminta-minta pada bangsa
Konon katanya negeri adidaya negara adikuasa
Utang membusung lapar, otak dijejali oligarki
Demokrasi jadi tameng pembenaran
Hai... Ibu pertiwi, tetap tegakkan kepala
Kami tunas-tunas bangsa siap
setia, sedia, melanjutkan perjalanan menuju  cita-cita mulia
Kami ayunkan pedang, berikrar;jujur harga mati
Agar KKN enyah dari NKRI
Lihatlah...
Wahai ibu pertiwi, kami sedang meretas jalan
Arah baru agar kau bisa berlari kencang
Tanpa harus mengiba pinta kepada mereka
Di sini...
Di tanah ini kami sedang menanam butir-butir harapan
Menyiraminya dengan kejujuran, keikhlasan, dan kedisiplinan
Lantas menaburinya dengan pengetahuan, keterampilan, serta keberanian
Kelak tahun  2045 dengan bangga kau menyebut-nyebut kami;
Indonesia maju, makmur, damai sentosa
Kau akan seabad menjadi bangsa Indonesiaku
Lombok Tengah, 140823