Mohon tunggu...
kania ditarora
kania ditarora Mohon Tunggu... Guru - Tenaga Pengajar di madrasah swasta

Menulis adalah sebuah implementasi mencintai diri sendiri, sesama, dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mimpi yang Sempurna

11 Agustus 2023   06:20 Diperbarui: 11 Agustus 2023   06:33 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:dokumen pribadi

Dua contoh tersebut adalah bagian kecil dari dari buruh migran yang berhasil mengaktualisasi diri sehingga memberi manfaat bagi sesamanya. Bagian kecil lain yang pantas untuk dipublikasi adalah sosok Baiq Mustika. Ia merupakan sosok inspiratif bagi kita semua.

Selama melanglang buana di negeri Jiran ia membangun network/jaringan. Semacam komunitas sebagai wadah untuk saling bantu antar sesama buruh migran. Dari rahim komunitas tersebut banyak buruh migran yang terbantu. Entah itu bantuan mengurus legalitas. Mengadvokasi sesama buruh migran yang bermasalah dan banyak hal lainnya.

Komunitas yang diberinama "Persatuan Masyarakat NTB-Johor Malaysia" ini juga aktif membangun semangat literasi. Menggandeng para penulis dan penyair setempat. komunitasnya menerbitkan buku antologi karya tulis dari anggotanya. Pada bagian ini saya berjumpa dengan penyair asal Johor, Puan Cura Lara sekaligus menukar hasil karya masing-masing sebagai cenderamata.

Selain membangun komunitas Baiq Mustika menuntaskan cita-cita mulianya. Ia menggagas berdirinya Mushalla Agro-Tahfiz. Memadukan konsep ketahanan pangan dengan rumah Allah tempat mencetak para penghafal Qur'an. Tidak mengherankan mantan Bupati Lombok Tengah H. M. Suhaily FT sangat mengapresiasi terobosan Baiq Mustika dan menganggapnya sebagai langkah cerdas.

Berdiri di areal sawah ladang peninggalan orangtuanya Baiq Mustika bercita-cita membumikan kecintaan pada Al-Quran pada masyarakat di sekelilingnya. Mengharap lapis-lapis berkahnya agar Al-Quran bisa menjadi juru syaatnya kelak.

PENUTUP

Menjadi buruh migran tidak selamanya berorientasi uang semata. Tapi serta merta bisa melahirkan cita-cita besar yang manfaatnya berimbang antara fana dan baka.

Kebermanfaatan bagi sesama selain melembutkan jiwa bagi pelakunya juga menjadi ladang pahala yang insya Allah akan senantiasa mengalir meski pelakunya telah tiada.

Cita-cita mulia berawal dari sebuah cita. Ditunaikan  dengan semangat cinta akan menghasilkan aroma kebaikan yang semerbak. Wanginya menguar tidak hanya bagi pemiliknya juga bagi orang lain dan lingkungan sekitarnya. Wallahu'alam.

Lombok Tengah, 110823

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun