Gaya kepemimpinan Sosrokartono penting karena menyelaraskan keadilan, kebijaksanaan, dan spiritualitas dalam mengelola hubungan antar manusia. Dalam konteks sejarah kolonial Indonesia, ketika banyak pemimpin berada di bawah tekanan kekuasaan kolonial, Sosrokartono menawarkan model kepemimpinan yang berbeda. Dia tidak menekankan kekuatan fisik atau otoritas, melainkan kepemimpinan yang berakar pada moralitas dan kesadaran batin.
Konteks sejarah yang dialami Sosrokartono, terutama saat bekerja di Eropa sebagai diplomat, memperlihatkan bagaimana dia membawa nilai-nilai kemanusiaan Indonesia ke panggung internasional. Selama bekerja di Liga Bangsa-Bangsa (pendahulu PBB), dia terlibat dalam diskursus tentang perdamaian dunia. Dia berperan sebagai penerjemah yang memahami dan menghormati berbagai budaya, dan ini menjadi salah satu sumbangan utamanya dalam dunia diplomasi.
Saat ini, gaya kepemimpinan Sosrokartono masih relevan karena tantangan-tantangan dunia modern membutuhkan pemimpin yang bijaksana, berempati, dan memiliki integritas moral. Dalam dunia yang terpolarisasi oleh perbedaan, baik politik, sosial, maupun ekonomi, kepemimpinan yang mengutamakan harmoni dan kesadaran spiritual menjadi semakin penting. Gaya kepemimpinan seperti yang ditunjukkan oleh Sosrokartono mengajarkan pentingnya menghargai setiap manusia dan menjembatani perbedaan.
Ada beberapa alasan mengapa Raden Mas Panji Sosrokartono mengadopsi gaya kepemimpinan ini:
1. Kepentingan Pendidikan
Beliau percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk membebaskan masyarakat dari kebodohan dan kemiskinan. Dengan mendirikan lembaga pendidikan, ia berusaha meningkatkan kualitas hidup rakyat
2. Kepedulian Sosial
Sosrokartono memiliki rasa empati yang tinggi terhadap masyarakat. Ia menyadari bahwa pemimpin harus dekat dengan rakyat agar dapat memahami kebutuhan dan aspirasi mereka
3. Pengalaman Internasional