Pemberdayaan masyarakat pesisir pantai melalui pendekatan Integrated Coastal Zone Management (ICZM) telah menjadi fokus utama dalam pengelolaan wilayah pesisir dan laut di berbagai negara, termasuk negara berkembang. ICZM adalah pendekatan yang komprehensif yang dikenal dalam pengelolaan wilayah pesisir, berupa pendekatan yang mengintegrasikan aspek-aspek yang terkait dengan pengelolaan wilayah pesisir, seperti lingkungan, sosial, ekonomi, dan politik. Dalam konteks negara berkembang, penerapan ICZM dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir pantai dan memastikan pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan.
Pengelolaan wilayah pesisir yang efektif memerlukan pendekatan yang berorientasi pada keberlanjutan dan inklusif. ICZM memungkinkan pengelolaan wilayah pesisir yang berbasis pada kepentingan masyarakat, serta memastikan bahwa kepentingan masyarakat pesisir pantai diprioritaskan dalam pengelolaan wilayah pesisir. Dalam pengelolaan wilayah pesisir, ICZM memungkinkan integrasi aspek-aspek yang terkait, seperti lingkungan, sosial, ekonomi, dan politik, untuk mencapai tujuan pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan.
Penerapan ICZM di negara berkembang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir pantai melalui beberapa cara. Pertama, ICZM dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan wilayah pesisir yang berkelanjutan. Kedua, ICZM dapat membantu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya pesisir secara efektif. Ketiga, ICZM dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan pesisir, sehingga dapat memastikan kesejahteraan masyarakat pesisir pantai.
Dalam beberapa tahun terakhir, penerapan ICZM telah dilakukan di beberapa negara berkembang, seperti Indonesia dan Malaysia. Hasil-hasil dari penerapan ICZM tersebut menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir pantai dan memastikan pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan.
Dalam penelitian ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang penerapan ICZM di negara berkembang dan dampaknya terhadap ekosistem pesisir dan kesejahteraan manusia. Kita juga akan membahas beberapa contoh penerapan ICZM yang telah dilakukan di beberapa negara berkembang dan hasil-hasil yang diperoleh dari penerapan tersebut.
Penerapan ICZM di Negara Berkembang
Penerapan ICZM di negara berkembang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu contoh penerapan ICZM yang telah dilakukan adalah di Indonesia. Di Indonesia, penerapan ICZM telah dilakukan dalam beberapa wilayah, seperti di Pulau Derawan. Hasil-hasil dari penerapan ICZM di Pulau Derawan menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir pantai dan memastikan pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan.
Di Malaysia, penerapan ICZM juga telah dilakukan. Salah satu contoh penerapan ICZM yang telah dilakukan adalah di wilayah pesisir pantai di negeri Selangor. Hasil-hasil dari penerapan ICZM di wilayah pesisir pantai Selangor menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir pantai dan memastikan pengelolaan sumber daya pesisir yang berkelanjutan.
Negara berkembang menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan wilayah pesisir, seperti kemiskinan, pertumbuhan populasi yang cepat, degradasi lingkungan, dan konflik pemanfaatan ruang. Dalam beberapa dekade terakhir, banyak negara berkembang telah mengadopsi pendekatan ICZM untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.Â
Implementasi ICZM di negara berkembang umumnya mencakup:Â
Penyusunan kebijakan dan rencana tata ruang wilayah pesisir yang terintegrasi: Negara-negara berkembang telah mengembangkan kebijakan dan rencana tata ruang wilayah pesisir yang mempertimbangkan berbagai sektor dan kepentingan, seperti konservasi, perikanan, pariwisata, dan industri. Hal ini bertujuan untuk mengurangi konflik pemanfaatan ruang dan memastikan pengelolaan wilayah pesisir yang berkesinambungan.
Pembentukan lembaga atau badan koordinasi antar sektor terkait pengelolaan wilayah pesisir: Untuk menjamin sinergi dan koordinasi yang efektif, banyak negara berkembang telah membentuk lembaga atau badan khusus yang bertugas mengkoordinasikan berbagai sektor terkait pengelolaan wilayah pesisir, seperti lingkungan, perikanan, pariwisata, dan tata ruang.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!