*Pengertian: Resolusi adalah bagian penyelesaian konflik, di mana masalah utama telah teratasi dan cerita mulai mereda.
*Contoh Kalimat: "Pada tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit di Trowulan dan dinobatkan sebagai raja pertama dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana."
*Analisis: Raden Wijaya berhasil mendirikan Majapahit dan menjadi raja pertamanya, menandakan penyelesaian dari konflik utama yang dihadapi dalam cerita.
e. Koda
*Pengertian: Koda adalah bagian penutup yang biasanya memberikan refleksi atau gambaran mengenai akibat atau dampak dari peristiwa tersebut.
*Contoh Kalimat: "Kerajaan Majapahit kemudian tumbuh menjadi salah satu kerajaan terbesar di Nusantara dan mencapai masa kejayaannya, memberikan pengaruh besar bagi kebudayaan dan sejarah Indonesia."
*Analisis: Koda menceritakan dampak jangka panjang dari pendirian Majapahit, yang kemudian menjadi kerajaan yang sangat berpengaruh dalam sejarah Nusantara.
3. Analisis Konjungsi dalam Teks
Dalam teks cerita sejarah, konjungsi digunakan untuk menghubungkan ide-ide dan menunjukkan hubungan antara peristiwa. Berikut adalah beberapa jenis konjungsi yang digunakan dalam teks sejarah Kerajaan Majapahit beserta contohnya:
a. Konjungsi Penyebab
*Contoh: "Karena" (implisit dalam kalimat): "Raden Wijaya melarikan diri karena Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang."
*Analisis: Konjungsi penyebab di sini menunjukkan alasan di balik tindakan Raden Wijaya yang melarikan diri, yaitu keruntuhan Singasari.
b. Konjungsi Hubung (Penambahan)
*Contoh: "dan": "Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya, yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe."
*Analisis: Konjungsi "dan" digunakan untuk menambahkan informasi tentang tokoh-tokoh lain yang ikut serta melarikan diri bersama Raden Wijaya.
c. Konjungsi Pertentangan
*Contoh: "Namun": "Raden Wijaya memanfaatkan tentara Mongol untuk mengalahkan Jayakatwang, namun kemudian ia berbalik menyerang tentara Mongol untuk mengusir mereka dari Jawa."
*Analisis: Konjungsi "namun" menunjukkan kontras atau pertentangan antara kerja sama awal dengan tentara Mongol dan tindakan Raden Wijaya yang kemudian berbalik melawan mereka.