Mohon tunggu...
Akmad Syaukani
Akmad Syaukani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lakukan mulai beberapa, hasilkan seberapa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia menjadi Nusantara? Usulan, maukah Kita??

3 Juni 2014   01:53 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:47 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Gambar diatas merupakan warna bendera kita, kalau diusut-usut ternyata warna bendera kita itu berasal dari bendera belanda yang bewarna merah putih biru dan nama Indonesia juga merupakan pemberian asing yang awalnya diberi nama Indunesia, kalau dilihat nama ini memang kurang enak dipanggil. setiap agama mempercayai bahwa nama merupakan doa, jadi jangan salah memberi nama kepada sesuatu. menurut saya nama Indonesia akan lebih baiknya dirubah kembali ke asalnya menjadi Nusantara karena menurut aku nama tersebut lebih enak dipanggil daripada nama Indonesia itu sendiri hasil dari pemberian asing. kita bukan anti asing, tidak ada istilah asing karena semua negara didunia itu tetangga kita. kita hidup ini didalam komplek yang namanya Bumi dan kita memiliki tetangga dari yang jauh seperti amerika hingga yang dekat seperti Malaysia, Singapore, Australia, Papua Nugini. layaknya dalam perumahan komplek umum ada yang miskin ada yang kaya, ada yang baik dan ada juga yang buruk.

kalau nama anak anda diberi oleh tetangga kita, bukan kita sebagai orang tuanya apakah anda mau? kembali kepada anda jawabannya. tetapi jika pertanyaan ini diberikan kepada seseorang yang mandiri pasti lain jawabannya, bagi seseorang yang mandiri maka merekalah yang akan menamai anaknya sendiri.

Usut punya usut menurut aku bendera merah putih itu asalnya dari bendera merah putih biru punya belanda yang dirobek. sudah saatnya Indonesia punya bendera sendiri dan mengembalikan namanya menjadi Nusantara.

Inilah menurut aku, secara harfiah nama Indonesia harus dikembalikan menjadi Nusantara dan kalau boleh Usul bukan hanya nama saja yang berubah menjadi Nusantara tapi benderanya juga harus berubah.

Filosopinya: Warna merah menurut aku menyimbolkan keberanian, sedangkan gambar bintang itu merupakan cahaya untuk semua umat, cahaya bagi negara tersebut dan cahaya bagi Asia, sedangkan warna emas pada bintang tersebut merupakan simbol kemakmuran, warna putih itu merupakan simbol kesucian dibuat bergaris-garis juga menyimbolkan tulang manusia yang berada didalam tubuh manusia tanpa tulang fondasi tubuh kita tidak kuat.

kenapa garis putih saya buat dibawah karena garis putih itu suci, garis putih berada dibawah sebagai fondasi untuk bernegara sedangkan diatasnya bintang merupakan simbol kemakmurannya setelah dicapai. bintang emas tepat berada ditengah agar negara ini menjadi mercusuar dunia yang memancarkan cahayanya keseluruh penjuru dunia. bintang itu berada diatas garis putih artinya setelah kita memiliki fondasi yang kuat kita berupaya untuk mencapai kemakmuran tersebut untuk menghasilkan emas (uang dan harta lainnya).

ini hanya Usulan aku saja, boleh diterima boleh juga tidak?

Semoga kedepan Negara kita semakin maju, semoga pergantian Estafet dinegara ini betul-betul berjalan baik, jangan ada lagi permusuhan antara presiden lama dan presiden baru. sejatinya presiden baru tetap menjalankan tonggak estafet presiden sebelumnya dan mengkoreksi hingga merubahnya jika dirasa ada kesalahan.

Sejatinya bukan hanya negara yang mandiri tetapi sudikah kita jika kita berani merubah kembali nama dan bendera kita. sudikah nama negara ini kembali menjadi Nusantara, menurut aku nama Nusantara itu bagus sekali, kalau didengar wahhh gimana gitu..........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun