Mohon tunggu...
khoirul anhar
khoirul anhar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bodohi Bodohnya

21 Februari 2019   00:15 Diperbarui: 21 Februari 2019   11:43 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"SARI" itu nama panggilannya, dia 7 bulan lebih muda dari "REMBO" pemuda yang pernah menghabiskan 3,5 tahun untuk mengabdi di sebuah universitas. Keduanya bertemu ketika pintu kelas terbuka sebagai tempatnya untuk berpengetahuan..

Gemuruh kelas itu membuat "REMBO" harus fokus pada setiap penyampaian dosen di depan bangku yg di dudukinya,, tanpa pernah berfikir untuk mengenal "SARI" dan menjalin hubungan di luar kelas.

Sampai uas berakhir keduanya tak saling kenal antara "SARI" dan "REMBO". Hingga di suatu malam "REMBO" waktu itu terusik di telinga kirinya yang masih terdengar suara temannya tadi pagi mengatakan tentang dirinya yang tidak mempunyai bunga hati. "REMBO" yang hanya pemuda pemalu bingung untuk menanggapi ucapan temannya di pagi itu.

"REMBO" berharap tuhan secepatnya menurunkan bungah hati di mlm yg membuatnya terusik itu, hingga dia mendapatkan profil "SARI" gadis yang pernah mengenalnya di sebuah kelas 3 bulan yg lau...

Antara "REMBO" dan "SARI" keduanya saling bertukar jawaban untuk membuat hari-harinya semakin akrab. Hingga datang keinginan "REMBO" untuk mengajaknya merasakan dengkukan motor butut si "REMBO" di suatu malam,,

"SARI" yang waktu itu pernah satu kelas dengannya sedikit membagikan aroma kelas yg pernah mereka tinggalkan di 3 bulan usai, sampai pukul 21:13 di mana "SARI" harus pulang agar tidak terkunci oleh pintu rumahnya..

Mungkin hati "REMBO" waktu itu seperti menemukan aroma bunga mawar yang baru mekar di awal musim hujan.. Dengan di tambah suara "SARI" yang mengisi kesunyian di malam hari masuk di ponsel "REMBO"..

Entah apa yang ada di fikiran "SARI" waktu itu, "REMBO" yang sudah mencarikan pot bunga, rencananya akan dijadikan tempat bunga mawar yang baru di dapatnya,,, hingga di suatu tempat yang mempertemukan mereka berdua lagi, waktu itu udara dingin yang cocok untuk menancapkan mawarnya di pot yang sudah di carinya,,, mawar yang warnanya masih pasih dan harum yang belum sepenuhnya wewangi membuat "REMBO" menambah keyakinan untuk menaruhnya di depan rumah agar dapat di jaga sstiap harinya.

Rupanya "REMBO" tidak cocok untuk memelihara sebuah mawar yang di dapatinya akhir-akhir ini,, mawar yang sudah di taruh di pot bunga dan di tempatkan di depan rumah membuat mawar itu layu dengan sendirinya,, "REMBO"  berfikir waktu itu, dan bertanya-tanya... "ada apa dengan mawar yang baru saja saya dapatkan dan akan saya jaga untuk kesempurnaan mekarnya,, apa yang membuatnya layu begitu saja? Apakah aku yang bodoh,, yang tak tahu cara merawatnya,,, ataukah kebodohanku tentang bunga yang membuat gadis pernah di kenalnya 3 bulan yg lalu berfikir untuk membodohiku dengan sebuah aroma dan keindahan bungah mawar? " Mungkin pertanyaan itu di tujuhkan buat "SARI" sebagai datangnya mawarn yang layu di waktu itu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun