Mohon tunggu...
Kang Zain Abdullah
Kang Zain Abdullah Mohon Tunggu... -

Home : Griya Asri Sirnasari Ciomas, Bogor.\r\nPengasuh website www.cahaya-semesta.com; \r\nTherapist dengan metode TCH : Terapi Cahaya Hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tiga Kosong yang Indah

27 Desember 2010   00:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:22 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3)  Pelatih yang tenang, cool, dan cerdas, insya Allah akan membuat energi pemain tinggi dan terbawa aura positif pelatihnya. Karena pelatih adalah Gardu EPOS bagi para pemainnya. Kalau pelatihnya tukang marah, sering stress, sombong, dan tegang, maka aura stress dan ketegangan si pelatih akan sampai ke para pemainnya. Begitulah, hampir semua bentuk energi itu menular.

4)  Ketika sukses menciptakan sebuah gol, bersujud syukurlah, tersenyumlah, dan berbahagialah. Janganlah merayakannya dengan berlebihan, jungkir balik, himpit-himpitan dan lain sebagainya, yang berpotensi bisa menyakiti hati pemain lawan. Simpan energi untuk mencetak gol berikutnya, bukan untuk menyakiti hati pemain lawan dengan sorak sorai yang tidak perlu. Dan kalau kemasukan gol pun, tetaplah berpikir positif, bersikap ikhlaslah. Karena sikap ikhlas lebih mudah mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan daripada mengeluh lalu kalah dan mengeluh lagi. Saya yakin, dibalik kehadiran pasti ada kehilangan, dan dibalik kehilangan pasti ada kehadiran. Fainnama'al ushri yusroo. Ya, itu sebabnya mengapa, dibalik kesulitan pasti ada kemudahan.

5)  Karena kata-kata adalah do'a, maka sebaiknya para komentator (yang suaranya "keluar" dari televisi pas pertandingan berlangsung itu lho) tidak perlu lah mendo'akan berbagai keburukan bagi team Indonesia dan (malahan) mendo'akan berbagai kebaikan bagi team lawan.

Contohnya adalah : "Pemain belakang Indonesia terlihat mulai kelelahan dan pertahanan Indonesia tidak seketat pemain belakang Malaysia". Nah, perhatikanlah, bayangkanlah apabila ungkapan komentator itu didengar dan "diamini" oleh jutaan penonton di Indonesia.

Atau ungkapan-ungkapan Komentator seperti berikut :

• Serangan Indonesia yang dibangun dari sayap kanan hampir selalu gagal

• M Ridwan sudah beberapa kali membuat kesalahan

• Para pemain Indonesia terlihat gugup

• Pemain belakang Indonesia selalu telat mengantisipiasi serangan lawan

• Gagal lagi umpan dari Firman Utina...

• Safee adalah penyerang yang sangat berbahaya (perhatikanlah, sebuah ungkapan do'a positif bagi pemain lawan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun