Mohon tunggu...
Kang Zain Abdullah
Kang Zain Abdullah Mohon Tunggu... -

Home : Griya Asri Sirnasari Ciomas, Bogor.\r\nPengasuh website www.cahaya-semesta.com; \r\nTherapist dengan metode TCH : Terapi Cahaya Hati

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terikat dan Tersiksa

23 Desember 2010   22:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:27 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

TERSIKSA karena TERIKAT dengan 3-Ta


Empat Tipe Manusia dalam berhubungan dengan 3-Ta (Harta, Tahta, dan Cinta) :

1. Ada tapi tidak terikat padanya (Tenang Bahagia > Visible dan Invisible)
2. Tidak ada dan tidak terikat padanya (Tenang Bahagia > Invisible)
3. Ada dan terikat padanya (Tegang Menderita > Invisible)
4. Tidak ada tapi terikat padanya (Tegang Menderita > Visible dan Invisible)

Yang manakah Anda? mari kita simak...

1. Ada tapi tidak terikat

Inilah orang kaya yang bertaqwa kepada Allah, secara kasat mata (visible) ia adalah orang yang paling berbahagia, dan secara invisible pun ia memiliki hubungan yang dekat dengan Allah, bahkan sangat dekat. Fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah. Ia adalah orang kaya yang tidak terikat dengan kekayaannya. Ia adalah orang yang memiliki harta tapi tidak terikat dengan hartanya. Ia hanya terikat kepada Allah saja. Ia paham betul bahwa harta hanyalah fasilitas dari-Nya, tak layak untuk disombongkan bahkan untuk sekedar merasa memiliki harta itu. Ia pun paham bahwa semua hartanya adalah milik Allah. Itu sebabnya ia rajin sekali bersedekah...

2. Tidak ada dan tidak terikat
Inilah orang miskin yang bertaqwa kepada Allah. Ia hidup sangat berbahagia, walaupun secara kasat mata banyak orang menilai ia hidup berkekurangan. Ia memang tidak memiliki banyak harta namun ia pun tidak sibuk cemburu dengan orang yang memiliki banyak harta. Hatinya hanya terikat kepada Allah saja. Ia sangat jarang memiliki keinginan duniawi, karena ia sudah merasa sangat bersyukur dengan apa yang telah di anugerahkan Allah kepadanya. Bahkan kalau pun ia memiliki keinginan, maka ia langsung lepaskan begitu saja, dan serahkan sepenuhnya kepada Allah. Ia tak ingin terikat dengan dunia, ia hanya ingin terikat kepada Allah. Orang ini insya Allah lebih cepat hisabnya di akhirat kelak karena ia tidak memiliki banyak harta benda.

3. Ada dan terikat
Inilah orang kaya yang menderita. Hatinya terikat dengan hartanya, padahal lisannya mengatakan "Allahush-Shomad" dan bukan "Fuluusush Shomad". Hatinya selalu menderita, kepuasannya dalam memiliki harta seperti tidak pernah berujung. Hidupnya selalu dipenuhi rasa khawatir. Dia tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya. Pekerjaannya adalah terus mengejar dan mendapatkan harta, dan seringkali lupa untuk berbagi. Walaupun harus berbagi maka harus ada "udang di balik batu" nya terlebih dahulu. Dengan demikian inilah orang yang di akhirat nanti diprediksi akan sangat menderita, sebab hisabnya akan sangat lama. Sungguh siksa Allah sangat pedih kepada orang kaya yang kikir dan selalu khawatir terhadap harta bendanya.

4. Tidak ada tapi terikat
Inilah orang miskin yang menderita. Sudah mah miskin, menderita pula. Itu sebabnya setiap ia melihat harta benda yang disukainya maka seolah-olah air liurnya menetes dan pandangan matanya langsung terikat pada harta yang sedang ditujunya. Betapa tersiksanya kehidupan orang-orang yang terikat dengan sesuatu yang tidak dimilikinya. Jika ia gagal melepaskan ikatan itu dan lupa bertawakkal kepada Allah maka ia berpeluang menjadi pencopet, maling, koruptor dan lain sebagainya, sehingga statusnya bisa saja berubah dari orang bertipe "Tidak ada tapi terikat" menjadi "Ada dan terikat".

Wallahu alam

KZ

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun