Mohon tunggu...
Kang Zain Abdullah
Kang Zain Abdullah Mohon Tunggu... -

Home : Griya Asri Sirnasari Ciomas, Bogor.\r\nPengasuh website www.cahaya-semesta.com; \r\nTherapist dengan metode TCH : Terapi Cahaya Hati

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Anda Bukanlah yang Anda Pikirkan (Part-2)

21 Desember 2010   23:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:31 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Descartes meyakini “Aku berpikir, maka aku ada”. Ya, sebuah filosofi yang menarik, tapi sebenarnya menyesatkan. Benar tapi salah. Jelas tapi bias. Padahal yang benar adalah “Aku tidak berpikir, maka aku ada”. Atau “Aku pasrah, aku berserah padaNya, maka aku ada”. Atau katakanlah : “Aku berserah diri, maka aku menemukan kekuatan dari  Allah”.  Atau “Aku ada, karena aku berserah diri; dan aku ada karena aku mengenali Allah yang mengadakanku”. Ketika aku berpikir keras, sebenarnya aku sedang mengurangi kekuatan dari Allah yang berada dalam pikiranku. Berpikir keras telah mendangkalkan keimananku, dan membuatku bodoh dalam kepintaranku. Berpkir keras telah membuatku sombong, sebab segala prestasi yang kudapat telah aku anggap sebagai hasil dari pikiranku. Aku pun sakit karena berpikir terus dan berpikir keras. Aku pun sakit karena pikiranku terus bekerja walaupun aku sedang istirahat. Pikiranku bekerja terus, padahal aku sedang tidak ingin memikirkan “pekerjaan”. Bagaimana dengan Anda? Menurut Al-Quran bahwa musuh terbesar kita adalah syaitan. Hari ini, kita sering dikalahkan oleh syaitan karena kita belum tahu keberadaannya, sedangkan mereka tahu posisi kita. Padahal seharusnya kita tahu keberadaannya, sebab Allah mengatakan bahwa syaitan itu adalah “'Aduwwum mubiin”, yang artinya “musuh yang nyata, atau musuh yang diketahui dan disadari keberadaannya”. Sehingga wajar, kalau kita sering dikalahkan oleh syaitan karena kita masih awam tentang syaitan. Lain itu, Al-Quran menjelaskan bahwa syaitan itu bisa hadir dalam 2 bentuk, yaitu dalam bentuk jin dan manusia. Pada kesempatan ini saya tidak akan mebahas syaitan “jin”, Tapi syaitan yang akan saya bahas adalah syaitan manusia, syaitan yang begitu dekat dengan kita, O Ow siapakah dia? Wow, kalau ada manusia yang berstatus syaitan, berarti ada kemungkinan manusia bermusuhan dengan manusia lainnya,  jika,  yang satu “manusia syaitan” dan yang satu lagi adalah “manusia sesungguhnya”? Apakah memang begitu, atau ada penjelasan lain? Sungguh, bahwa setiap orang sebenarnya memiliki “rumah syaitan” dalam dirinya. Hal ini sudah diungkap dalam Al-Quran, Firman Allah ta’ala “Fa alhamahaa, fujuurohaa wa taqwaahaa”, yang artinya “Maka aku ilhamkan kepada jiwa manusia (2 hal, yaitu) kefujuran (rumah syaitan) dan ketaqwaan (Rumah Allah/Baitullah). Maaf, arti rumah Allah di sini belum tentu sebagaimana yang Anda pikirkan, tapi Rumah Allah dalam diri manusia, adalah sebuah wadah dan potensi ketaqwaan yang luar biasa yang bisa membuat syaitan malu bertetangga dengannya, dan kaburlah ia. Sebenarnya orang-orang yang tidak beriman, orang-orang yang zalim, adalah orang-orang yang sering bersilaturahim ke rumah syaitan dan tidak pernah bersilaturahim ke rumah Allah. Dan pikiran itulah rumah syaitan Anda. Pikiran yang kinerjanya diwakili oleh otak. Otak yang malas bermakmum kepada sang hati. Otak yang merasa lebih hebat dari hati. Otak yang enggan dan malas ketika disuruh rukuk dan bersujud pada Allah SWT. Otak itulah sebagai rumah syaitan... lewat otak itulah mereka membisikkan berbagai keraguan di dada manusia... Yuwashwishu fii shuduurinnaas - yang membisikkan (keberisikan) di dada manusia, sehingga menganggu hadirnya ketenangan yang absolut bersama Ilahi.... Itu sebabnya, ketika mereka (syaitan pikiran) sedang berpesta, maka tugas Anda adalah mengunci pintu rumah itu dari luar, dan membuat mereka pingsan bahkan tewas dengan membakar mereka hidup-hidup tanpa harus membakar rumahnya. Tapi Anda tidak mungkin melakukannya, sebab Anda tidak tahu bagaimana caranya. Saya pun tidak akan memikirkannya. Tugas Anda adalah cukup dengan cara berpasrah diri kepada Allah, dengan sebenar-benarnya pasrah; mengikhlaskan rasa sakit yang sedang Anda alami, menangisi dan mentaubati dosa-dosa Anda, dan mensyukuri nikmat-nikmat dari-Nya, maka secara otomatis Anda pun sedang mengunci pintu rumah syaitan tersebut, dan membuka pintu Baitullah, sehingga keluarlah bala tentara Allah dan mereka dengan sigap “menggrebek” rumah syaitan yang ada dalam pikiran Anda. Insya Allah berlanjut ke part-3 Wallahu alam LZ http://cahaya-semesta.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun