Coba deh pikirin "Anda bukanlah Pikiran Anda", itu sebabnya jangan percaya orang yang mengatakan bahwa "Anda adalah apa yang Anda pikirkan". Mari kita tengok "karakter" dari pikiran kita.... Sebelumnya, apa yang akan Anda lakukan kepada seorang teman yang telah membohongi atau menipu Anda? waw tentu saja, Anda akan mulai meragukan kredibilitas teman Anda tersebut. Nah, terlebih lagi jika Anda sudah dibohongi berkali-kali oleh Teman Anda tersebut, pasti Anda sudah tidak lagi mudah percaya atas setiap pernyataannya, ya...kira-kira begitulah yang terjadi. Nah, mari renungkan. Sudah berapa kalikah Anda dibohongi oleh pikiran Anda sendiri? Sudah berapa kalikah Anda telah ditipu oleh pikiran Anda sendiri? Sudah berapa kali kah, Anda dikhianati oleh pikiran Anda sendiri? Berapa kali pikiran Anda mengatakan "begitu" tapi kenyataannya adalah "begini"? Padahal sebagian dari Anda telah memercayakan diri Anda kepada Pikiran Anda, sehingga berani menyimpulkan bahwa "Saya adalah yang saya pikirkan, dan saya akan menjadi seseorang sebagaimana pikiran saya". Kalau pikiran kita "tukang bohong", nah apakah kita pun akan menjadi "tukang bohong"? So, jangan wakilkan diri Anda kepada Pikiran anda. Biarkanlah Pikiran Anda melakukan kehendaknya, tapi Anda tidak boleh terikat dan terpengaruh oleh pikiran Anda. Anda adalah Anda, sedangkan Pikiran adalah Pikiran. Anda adalah hamba yang hanya boleh terikat kepada Allah SWT. ALLAHUSH-SHOMAD, Hanya Allah-lah tempat bergantung, mengikatkan diri sang hamba sepenuhnya hanya kepadaNya. Janganlah Anda tunduk kepada pikiran Anda, tapi biarkanlah sang Pikiran yang tunduk kepada Anda. Lalu, bagaimana cara menundukkan pikiran? insya Allah berlanjut pada tulisan berikutnya.... Wallahu alam KZ www.cahaya-semesta.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H