Mohon tunggu...
SATRIA KUSUMA DIYUDA
SATRIA KUSUMA DIYUDA Mohon Tunggu... Wiraswasta - ya begitu deh...

Menulis di waktu senggang saja...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mungkinkah Isu Radikalisme Hilang dari Percaturan Politik Rakyat Jelita di Masa Depan?

8 November 2019   13:42 Diperbarui: 8 November 2019   13:56 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada masa ini, kelompok radikal yang muncul kebanyakan berasal dari kelompok kanan, dan identitas kesukuan.

GAM yang pada awalnya merupakan kelompok nasionalis lokal Aceh yang menginginkan kemerdekaan Aceh, kemudian berubah dan mengambil isu keagamaan sebagai identitas perjuangan mereka disamping juga menggunakan isu etnisitas yaitu persaingan Aceh dan Jawa.

Sedangkan konflik Ambon dan Sulawesi banyak menggunakan isu sentimen Agama antara Islam dan Kristen, sehingga muncullah organisasi-organisasi Jihad dan setidaknya menjadi cikal bakal kelompok yang lebih radikal di era reformasi ini.

Lalu siapa yang dapat mengontrol semua ini?

Tentu saja kelompok elit yang dapat mempengaruhi sisi permintaan dan penawaran dalam sektor keamanan, dan menginginkan bargain kuat terhadap faksi-faksi elit lainnya.

Seperti kata Jean-Baptiste Say "supply creates its own demand", sehingga mungkin saja, kita masih akan mendengar istilah-istilah "radikal" dalam pertarungan politik para rakyat jelita (elit) ke depannya.

--- Happy Weekend ---

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun